Keterangan foto: Rahayu Ningsih pimpinan rombongan Kepala Desa/Lurah se-Indonesia dari Kementerian Dalam Negeri saat mengunjungi Tukad Bindu, Kelurahan Kesimana, Kecamatan Denpasar Timur Minggu (21/10)/MB

Denpasar, (Metrobali.com) –

Tukad Bindu yang telah ditata sedemikian rupa sehingga menjadi salah satu daerah tempat rekreasi sungai yang ada di Kota Denpasar kembali di kunjungi kepala desa/lurah se-Indonesia setelah sebelumnya di kunjungi Delegasi Bank Dunia dan IMF. Tukad Bindu dijadikan salah satu tempat lokakarya bagi kepala desa/lurah se-Indonesia menginggat dalam pengelolaannya mampu melibatkan swadaya murni masyarakat. Demikian disampaikan Rahayu Ningsih pimpinan rombongan Kepala Desa/Lurah se-Indonesia dari Kementerian Dalam Negeri saat mengunjungi Tukad Bindu, Kelurahan Kesimana, Kecamatan Denpasar Timur Minggu (21/10). Kunjungan ini diterima Kepala Dinas Pemberdayaan Masayarakat dan Desa IB Alit Wiradana, Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. IA Kerti Rai Iswara, Camat Denpasar Timur I Dewa Mada Puspawan dan Lurah Kesiman, Gusti Ayu Made Suryani.

“Dipilihnya Kelurahan Kesiman sebagai salah satu tempat kunjungan kepala desa/lurah se-Indonesia karena mampu memberdayakan masyarakat sehingga menjadi kelurahan yang swakarya,” ujarnya. Tentunya ini juga karena adanya inovasi dalam menghadapi berbagai permasalahan untuk mewujudkan pembangunan sehingga berdaya guna bagi masyarakat. Disamping itu tidak terlepas dengan adanya dukungan yang kuat dari Pemerintah Kota Denpasar sehingga dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam hal ini menata tukad Bindu benar-benar terwujud dengan baik. “Saya harapkan semua peserta lokakarya memanfaatkan kunjungan ini sehingga apa yang menjadi unggulan di Kelurahan Kesiman dapat diadopsi dan diterapkan didaerah lainnya,” ujar Rahayu Ningsih. Dalam kesempatan tersebut pihaknya menyampaikan jumlah rombongan yang mengunjungi Tukad Bindu sebanyak 130 orang.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masayarakat dan Desa IB Alit Wiradana menyampaikan dijadikannya tukad Bindu sebagai tujuan lokakarya bagi kepala desa/lurah se-Indonesia merupakan suatu kebanggaan. Karena ini akan lebih memotivasi masyarakat khususnya yang ada di bantaran tukad Bindu untuk terus menjaga kebersihan sungai. Disampingi itu diharapkan akan membawa imbas bagi daerah lain di Kota Denpasar untuk menata aliran sungai sehingga menjadi salah satu obyek wisata. “Kami harapkan apa yang telah dilakukan di tukad Bindu menjadi motivasi daerah lain di Kota Denpasar dalam penataan tukad,” harapnya.

Lurah Kesiman, Gusti Ayu Made Suryani menambahkan penataan tukad Bindu ini merupakan inovasi yang berbasis masyarakat. Mengingat segala program tanpa ada dukungan penuh dari masyarakat hal tersebut sulit terwujud. “Kami ucapkan terima kasi pada masyarakat yang telah mampu mewujudkan tukad Bindu sebagai salah satu tempat rekreasi,” ujarnya. Ia berharap kedepannya tukad Bindu yang telah tertata dengan rapi tetap dijaga kebersihanya sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Salah seorang peserta lokakarya Suryanto dari Kalimantan Tengah mengaku sangat tertarik dengan penataaan tukad Bindu yang telah melibatkan partisipasi masyarakat. Sehingga dalam mewujudkan kali bersih benar-benar terwujud karena masyarakatnya tidak lagi memanfaatkan sungai sebagai tempat pembuangan sampah. “Kami ingin mengetahui hal tersebut bagaimana kiat melibatkan masyarakat dalam mewujudkan kali besih,” ujarnya.

Sumber: Humas Denpasar
Editor: Hana Sutiawati