umat berdesakan masuk ke utama mandala pura jagatnatha klk 4

Klungkung (Metrobali.com)-

Ribuan umat memadati Pura Jagatnatha, Klungkung, senin (19/1) malam. Mereka hadir untuk mengikuti persembahyangan bersama hari suci Siwaratri.

Sejak petang hingga dini hari umat silih berganti berdatangan untuk melakukan persembahyangan. Meski hujan sempat mengguyur namun tidak menyurutkan semangat umat untuk bersembahyang. Selain masyarakat umum, sebagian besar dari pemedek ini adalah remaja dan anak-anak sekolah. Tampak hadir pula mengikuti persembahyangn ini, Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta dan Wakil Bupati Klungkung, Made Kasta, masing-masing beserta istri, unsur pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Klungkung serta SKPD dilingkup Pemkab Klungkung.

Persembahyangan yang dibagi dalam tiga tahap ini berlangsung hikmad. Persembahyangan tahap pertama dipuput Ida Pedanda Gede Agra Kemenuh dari Geriya Kutuh, Kamasan. Selanjutnya persembahyangan dipimpin pemangku pura setampat.

Pemerhati budaya sekaligus salah seorang panitia persembahyangan hari suci Siwaratri Kabupaten Klungkung, Dewa Ketut Soma mengatakan, Siwaratri atau disebut juga malamnya Siwa bisa dimaknai sebagai peleburan kepapaan atau derita. “Bagi mereka yang tidur atau lupa (Aturu) melalui pemaknaan hari suci ini diharapkan kesadarannya dan tidak lagi dibelenggu oleh kepapaan,”ujar Dewa Soma. Untuk lepas dari kepapaan tersebut, menurut Dewa Soma dapat dilalui dengan empat cara. Pertama adalah melalui Jagra atau begadang yang disertai dengan memusatkan pikiran mengucapkan nama Siwa. Kedua adalah Upawasa. Upawasa atau puasa disini bukanlah tidak makan atau minum, tetapi mengurangi porsi sebagai pengendalian diri. Cara ketiga adalah melalui Mona Berata atau berbicara sepatutnya dan keempat Punia adalah suatu usaha memerangi kepapaan dengan menghaturkan punia seiklasnya. “Ini bisa disebut juga hari penyadaran diri,”imbuhnya.

Untuk persembahyangan Siwaratri, tambah Dewa Soma dibagi dalam tiga tahapan. Pertama pukul 19.00 wita. Persembahyangan ini selain memusatkan kepada Maha Siwa juga dipusatkan kepada Dewa Tri Murti, Ganesha dan Gangga. Sementara untuk persembahyangan kedua dilaksanakan tepat pukul 00.00 wita. Persembahyangan kedua ini selain memusatkan kepada Maha Siwa juga dipersembahkan kepada Giri Putri. Sedangkan persembahyangan ketiga dilaksanakan pukul 05.00 wita. Persembahyangan ini selain memusatkan kepada Maha Siwa juga dipusatkan untuk memuja Dewa Kumara. SUS-MB