Jembrana (Metrobali.com)

KPU Jembrana melalui rapat pleno terbuka telah menetapkan nomor urut pasangan calon peserta pemilihan bupati dan wakil bupati Jembrana 2020.

Rapat dilaksanakan di Anjungan Cerdas Mandiri (ACM) Rambutsiwi, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Kamis (24/9) siang.

Setelah mengantongi nomor urut, kedua kandidat pasangan calon (paslon) yang akan berlaga dalam Pilkada Jembrana masing-masing mengaku puas.

Tidak hanya itu, kedua paslon juga menilai nomor (angka) yang didapat memiliki atau membawa keberuntungan menuju kemenangan.

I Nengah Tamba, calon bupati dari paslon nomor urut 2 mengatakan kalau menang itu pasti angka yang paling besar, jadi yang menang itu nomor 2.

“Mana lebih besar angka 2 dengan nomor satu, angka 2 kan. Jadi itu” ujar Tamba didamping calon bupati, Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) ditemui di ACM Rambutsiwi, Kamis (24/9).

Selanjutnya kata Tamba, Jokowi (Presiden) kemarin menang dengan salam dua jari. “Hari ini kita dengan dua jari. Salam dua jari” tandas Tamba disambut pekik salam dua jari pendukungnya.

Mimpi JKJ lanjut Tamba akan nyata terwujud. Saat mulai pengundian antrian, mas Ipat mendapatkan nomor 1. Terus begitu pengundian nomor paslon, dimana yang mengambil nomor dirinya sendiri (Tamba), dapat nomor dua.

“Ini artinya apa. Artinya kita naik, gitu lo, ya kan…bener nggak. Mau menang nih” ujar Tamba, calon bupati paket Tepat.

Ditanya terkait target raihan suara dalam pilkada Jembrana, Tamba mengatakan tetap meraih 60 persen dan bahkan akan naik. “Astungkara, kita tetap berdoa untuk naik lagi” imbuhnya.

Sementara I Made Kembang Hartawan (Kembang), calon bupati paslon nomor urut 1 didampingi Ketut Sugiasa, calon wakil bupati mengatakan nomor 1 (satu) yang didapat sudah sesuai dengan harapan.

“Kalau mau kuat kita harus bersatu, tidak terpecah-pecah. Satu kekuatan, satu tarikan napas perjuangan untuk mewujudkan Jembrana hebat era baru” tandas Kembang, calon bupati paket Bangsa.

Kembang juga mengatakan angka satu merupakan wujud kesatuan dan persatuan “Satu Bangsa, Satu Tanah Air dan Satu Bahasa, Bangsa Indonesia”.

“Coba bayangkan kalau dapat angka 2 kan lucu, dua bangsa. Kalau satu, satu bangsa” ujar Kembang.

Jadi lanjutnya, nomor 1 (satu) sudah sesuai dengan harapan, juga tidak direpotkan dalam mencetak baju. “Jadi tdak perlu repot. Tidak perlu dari nol, sudah berpengalaman, kita tinggal start” tegas Kembang. (Komang Tole)