Jembrana (Metrobali.com)-

Wakil Gubernur Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga menegaskan jika kesenian khas Kabupaten Jembrana wajib dihidupkan kembali. Menurut dia, Makepung merupakan warisan budaya yang semestinya tak boleh ditiadakan.
“Ini komitmen kita. Makepung itu semangat masyarakat Jembrana. Dia adalah warisan budaya,” tegas Puspayoga, saat bertemu ratusan warga di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Jum’at (12/4).

Makepung, lanjut kandidat yang pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan itu, merupakan kearifan lokal yang terus harus dijaga dan dilestarikan. “Mekepung itu adalah kearifan lokal yang harus kita bina, lestarikan dan kembangkan. Kearifan lokal ini tidak boleh hilang,” tegas kandidat yang diusung PDIP.

Puspayoga yang pada Pilgub 15 Mei 2013 mendapat nomor urut 1 itu melanjutkan, dalam kesenian Makepung terkandung nilai-nilai lokal masyarakat Jembrana yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun. Ia menyatakan komitmennya untuk menjaga warisan budaya dan kearifan lokal yang ada di Bali. “Nilai lokal, warisan budaya dan kearifan lokal yang sudah punah kita hidupkan lagi,” katanya.

Seni dan budaya, sambung Puspayoga, merupakan ruh masyarakat Bali. “Itu yang bisa menghidupkan Bali dan pada akhirnya Bali bisa memberikan kontribusi kepada bangsa melalui sumbangan pariwisata. Pariwisata Bali itu adalah pariwisata yang berbasis budaya,” ingat Puspayoga.

Sementara itu, tokoh masyarakat Jembrana, Wayan Mawa mendukung langkah yang akan diambil oleh Puspayoga. Menurut dia, menghidupkan kembali kesenian Mekepung merupakan kewajiban mutlak yang harus diemban pemimpin. “Mekepung itu ikon warga Jembrana yang tidak semestinya jadi seperti ini,” kata dia.

Warga Jembrana selama ini, imbuh Mawa, bersatu padu memberikan kontribusi positif. “Kami bersatu padu memacu kreativitas dalam rangka menunjukkan eksitensi memajukan Jembrana dan Bali. Mekepung itu sudah turun temurun itu sejak Pak Rai Mantra,” demikian Mawa. BOB-MB