nasi ketela

Denpasar (Metrobali.com)-

Makanan dan minuman khas Kota Denpasar makin beragam sehingga mampu menambah daya tarik wisatawan yang berlibur di Bali.

“Kuliner ini tidak saja ditemukan di beberapa ruas-ruas jalan Denpasar, namun juga berbagai potensi kuliner khas tersebut dapat kita temui di pasar-tradisional desa yang ada di empat kecamatan Kota Denpasar,” kata Sekretaris Forum Pengelola Pasar Desa, Wayan Agus Indrawan, di Denpasar, Senin (2/3).

Ia mengharapkan potensi kuliner Denpasar terus dilestarikan dan diangkat menjadi salah satu program wisata kota (city tour) dengan mendirikan satu kawasan sebagai pusat kuliner.

Menurut Agus, saat ini dibeberapa pasar desa terdapat kuliner khas wilayah masing masing. Seperti di Pasar Waringin Sari Anggabaya yang terkenal dengan kuliner nasi ketela (sela) setiap pagi dan sore, bubur khas Desa Renon, dan berbagai varian kuliner yang banyak dijual di pasar tradisional.

Di samping memperkenalkan kuliner khas pasar desa, lanjut dia, tidak terlepas juga Pemkot Denpasar dapat melakukan pelestarian tidak hanya sebatas makanan, tetapi juga minuman yang khas seperti “loloh” (sejenis jamu).

“Kami sangat mendukung upaya tersebut yang nantinya mampu menjadi sebuah penjajagan baru bagi masyarakat maupun para wisatawan dalam menikmati kuliner yang khas milik Kota Denpasar,” ujarnya.

Dorongan untuk mendirikan pusat kuliner juga datang dari seorang pedagang kuliner nasi ketela (sela) di Pasar Kertha Waringin Sari, Desa Anggabaya Denpasar, Wayan Marya mendukung Pemkot Denpasar dapat mendirikan sebuah pusat kuliner.

Berbagai suguhan kuliner saat ini telah mulai muncul dikalangan masyarakat dan telah dilestarikan Pemkot Denpasar melalui kegiatan “Denpasar Festival”. Tentu hal itu dapat dikembangkan dengan membuat kemasan kuliner sebagai salah satu upaya melestarikan budaya lokal, seperti nasi “sela” khas Desa Anggabaya yang hanya dapat dinikmati di Pasar Kerta Waringin Sari setiap pagi dan sore.

“Gebrakan program Pemkot Denpasar dalam pelestarian kuliner sangat baik sehingga perlu dilanjutkan dan dikembangkan agar mampu menjadi peluang usaha masyarakat,” katanya. AN-MB