Keterangan foto: Parade budaya tolak reklamasi Teluk Benoa yang dilakukan ForBALI pada hari Jumat, 24 Mei 2019/MB

Denpasar, (Metrobali.com) – 

Parade budaya tolak reklamasi Teluk Benoa yang dilakukan ForBALI pada hari Jumat, 24 Mei 2019 ternyata mendapat respon yang sangat sigap dari Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama, S.Sos, M.Si. Sabtu, 25 Mei 2019, melalui media massa, Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama pada intinya mengatakan kalau penolakan reklamasi Teluk Benoa kan sudah ditolak tahun lalu oleh gubernur ke presiden, dan saya yakin reklamasi Teluk Benoa tidak akan ada.

Atas sikap dari Ketua DPRD Bali, I Nyoman Adi Wiryatama, S.Sos, M.Si, Koordinator Umum ForBALI (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa) Wayan Gendo Suardana menyampaikan bahwa sikap dari Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama, telah membuktikan bahwa Adi Wiryatama berkarakter seperti Sangut. Lebih lanjut, Gendo menjelaskan bahwa hanya karakter Sangut lah yang akan mengklaim pekerjaan orang lain sebagai bagian dari pekerjaannya. Saat menang akan ikut menang, saat kalah tidak ikut kalah.

“Pernyataan Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama sejatinya telah membuktikan bahwa dia berkarakter seperti sangut”, tegasnya.

Lebih jauh, Gendo menyampaikan bahwa pernyataan Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama tersebut adalah bentuk cuci tangan dari kewajiban dia selaku Ketua DPRD Bali. Gendo Menjelaskan, dengan mengklaim bahwa Gubernur Bali yang telah menolak reklamasi dengan berkirim surat usulan revisi Perpres Nomor 51 Tahun 2014 kepada Presiden Joko Widodo, merupakan kesatuan sikap DPRD Bali secara kelembagaan.

“Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama hendak cuci tangan dari kewajibannya secara kelembagaan DPRD Bali”, ujarnya.

Lebih lanjut, Gendo menyampaikan sejatinya DPRD Bali dan Gubernur Bali adalah lembaga yang berbeda. DPRD Bali memiliki mekanisme politik sendiri untuk bersikap terhadap reklamasi Teluk Benoa. Gendo Menambahkan, jika Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama menyampaikan pernyataan seperti itu, sama saja Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama secara tidak langsung, sedang menyuruh Gubernur Bali Wayan Koster bertarung sendirian untuk urusan reklamasi Teluk Benoa. Tapi kalau rencana reklamasi batal, DPRD Bali seolah-olah ikut berjuang. Jika perjuangan kalah, dengan gampang akan cuci tangan.

“tidakkah pernyataan Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama ini mirip dengan karakter Sangut dalam pewayangan Bali?” tegasnya.

Sumber: ForBALI
Editor: Hana Sutiawati