Mahasiswa Nyaris Bentrok dengan Staf Sekwan Manggarai Barat

Labuan Bajo (Metrobali.com) –

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng, menggelar aksi unjukrasa di Labuan Bajo, Kabupaten Mangggarai Barat, Sabtu (20/12). Dalam aksi ini, mahasiswa menyasar Gedung DPRD Manggarai Barat, Kantor Bupati Manggarai Barat dan Pantai Pede yang ‘disengkatan’.

Adalah Gedung DPRD Manggarai Barat, menjadi lokasi pertama yang disasar aktivis PMKRI ini untuk menyampaikan aspirasinya. Tiba di gedung wakil rakyat sekitar Pukul 09.00 Wita, para mahasiswa langsung menggelar orasi. Mereka juga meminta agar anggota dewan yang hadir bisa menemui mereka untuk menyerahkan pernyataan sikap.

Sayangnya, negosiasi antara mahasiswa dengan staf Sekretariat DPRD (Sekwan) Manggarai Barat justru berlangsung alot. Bahkan hampir dua jam mahasiswa menunggu, tak satupun anggota DPRD Manggarai Barat yang menemui mahasiswa. Justru dalam negosiasi yang a lot tersebut, mahasiswa nyaris bentrok dengan salah seorang staf Sekwan Manggarai Barat.

Hal itu dipicu, saat mahasiswa mendesak agar ada wakil rakyat yang menemui mereka, justru staf tersebut mengeluarkan kata-kata kasar yang menyinggung mahasiswa. Staf ini melontarkan kata ‘mahasiswa anjing’ dan ‘mahasiswa bodoh’, sambil menunjukkan jari teluk ke arah mahasiswa.

Kontan, kata-kata tersebut memantik emosi mahasiswa. Bahkan adegan saling tunjuk sempat terjadi antara mahasiswa dengan staf tersebut. Mahasiswa yang emosional bahkan meminta klarifikasi atas pernyataan tersebut karena sudah menyinggung mahasiswa. Emosi mahasiswa mereda, saat staf tersebut sudah tak menampakkan batang hidup di Gedung Dewan.

Dalam aksi yang sempat memanas ini, sekitar puluhan personel kepolisian diturunkan Polres Manggarai Barat. Mereka berjaga-jaga di depan pintu lobi Gedung Dewan, sebab mahasiswa mengancam akan menduduki Gedung Dewan jika tak ada satupun wakil rakyat yang menemui mereka.

Sekitar Pukul 11.00 Wita, anggota DPRD Manggarai Barat Marsel Jeramun, menemui para mahasiswa di depan pintu lobi Gedung Dewan. Pada kesempatan tersebut, Jeramun meminta waktu mahasiswa agar mereka ditemui Pimpinan DPRD Manggarai Barat. Selang beberapa saat, Jeramun bersama Wakil Ketua DPRD Manggarai Barat Fidelis Adol, kembali menemui mahasiswa.

“Saya merasa berbangga terhadap adik-adik, karena sudah menyuarakan penolakan privatisasi Pantai Pede. Prinsipnya, spirit kita sama. Sebab tujuh fraksi di DPRD Manggarai Barat menolak privatisasi Pantai Pede,” tegas Fidelis Adol, di hadapan mahasiswa.

Ia pun berjanji untuk memperjuangkan aspirasi mahasiswa ini. Hal senada juga disampaikan Marsel Jeramun, yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Manggarai Barat. “Spirit kami di dewan jelas. Dewan juga menolak privatisasi Pantai Pede. Jadi yakinlah dengan kami di dewan, dan adik-adik tidak perlu curiga,” ujar Jeramun.

Usai diterima para wakil rakyat, aktifis PMKRI ini menyudahi aksinya di Gedung Dewan. Para mahasiswa kemudian melanjutkan aksi ke Polres Manggarai Barat dan Kantor Bupati Manggarai Barat. SON-MB 

activate javascript