pembukaan GMB IV yang ditandai dengan pemukulan gong
Mangupura (Metrobali.com)-
 
 
            Gelaran lomba tari dalam Gelar MahaSeni Budaya (GMB) IV yang diprakarsai warga masyarakat Banjar Pekandelan, Desa Adat Legian ini selaras dengan misi Pemerintah Kabupaten Badung yakni peningkatan eksistensi adat budaya dalam rangka mengajegkan Bali di era kekinian. “Kreatifitas masyarakat Banjar Pekandelan ini patut diberikan apresiasi, dimana Legian yang merupakan daerah pariwisata, mempunyai tantangan yang berat. Salah satunya masuknya budaya asing yang bisa menyebabkan pergeseran nilai-nilai budaya. Akan tetapi masyarakat Legian masih peduli dengan upaya pelestarian budaya salah satunya dengan menggelar lomba tari,” Demikian sambutan Bupati Badung yang dibacakan Staf Ahli Bidan Hukum dan Politik, I Nyoman Predangga, saat membuka Gelar MahaSeni Budaya (GMB) IV di di Gedung Wiswa Budaya Desa Adat Legian, Sabtu (20/9).
            Predangga mengatakan,  lomba tari sebagai upaya membina, membangkitkan dan melestarikan seni budaya daerah khususnya seni tari sebagai salah satu upaya menunjang pengembangan pariwisata budaya , juga diharapkan dapat melahirkan seniman-seniman baru di bidang seni tari yang berbakat, sehingga dapat mengharumkan seni budaya Bali di tingkat nasional maupun internasional. “Kepada seluruh peserta, agar terus mengembangkan kreatifitas seni tari Bali sehingga selalu menjadi daya tarik sendiri untuk dipelajari dan dinikmati semua masyarakat,” katanya.
            Sementara itu Ketua panitia GMB IV, I Nyoman Rutha Ady menyampaikan, latar belakang diselenggarakannya acara tahunan GMB ini sebagai sarana untuk melestarikan seni budaya dalam hal ini seni tari serta untuk membangkitkan dan mendorong keberanian anak-anak penari generasi pemula untuk tampil di depan publik.
            Lebih lanjut dikatakannya bahwa ada perbedaan paling mendasar pada GMB kali ini yakni , terletak pada lomba untuk memperebutkan Piala Bergilir Bupati. “Letak perbedaannya adalah, jika tahun lalu, untuk mendapatkan piala bergilir bupati Badung, dihitung dari banyaknya jumlah perolehan emas dari peserta sanggar. Tapi untuk tahun ini, perlombaan dibagi menjadi dua kategori yaitu Kategori Lomba Memperebutkan Piala Bergilir Bupati Badung dan Kategori Lomba Perorangan. Unutk Ketegori memperebutkan piala bergilir Bupati Badung, tari yang yang dilombakan adalah Tari Sekar Jepun, pesertanya dari Sanggar Tari, Sekolah, dan Sekaa Teruna. seluruh Bali,” papar Ruta Ady.
Adapun tari perorangan yang dilombakan, Tari Pendet dengan 46 orang peserta, Tari Baris A 27 peserta, Tari Baris B 29 peserta, Tari Teruna Jaya 30 peserta, Tari Condong A 59 peserta, Tari Condong B 60 peserta dan Tari Jauk Keras sebanyak 33 peserta. Sementara untuk Tari Sekar Jepun diikuti 11 kelompok tari dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5 penari.
                Gelar MahaSeni Budaya (GMB) IV dilaksanakan 2 hari mulai hari Sabtu 20 Sepetember 2014 sampai 21 September 2014  di Gedung Wiswa Budaya Desa Adat Legian.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekcam Kuta Ketut Gede Artha, Lurah Legian Made Madia Surya Natha, Bendesa Desa Legian, I Gusti Ngurah Sudiarsa,, Wakapolsek Kuta, Dinas Kebudayaan Badung, Dewan Kesenian Kecamatan Kuta serta tokoh masyarakat setempat RED-MB