Denpasar (Metrobali.com)-

Mahabandana Prasada yang merupakan event Budaya Tahunan Kota Denpasar siap digelar. Berbagai kegiatan seni tari serta kerajinan akan diselenggarakan selama tiga hari 28-30 Oktober mendatang yang bertempat di depan museum Bali . demikian diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Made Mudra, Kamis (20/10) pada rapat persiapan Mahabandana di ruang pertemuan Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar. Dalam rapat persiapan tersebut juga dihadiri Listibya Kota Denpasar, perwakilan Kecamatan Se-Kota Denpasar, para pengrajin, dan seniman.

Lebih lanjut Mudra mengatakan  Mahabandana Prasada sudah dilaksanakan untuk yang ketiga kalinya. Tahun ini Maha Bandana mengangkat pemaknaan hari raya Tumpek dengan mengedepankan filosofi dan implementasi yang berkaitan dengan hubungan Tri Hita Karana dalam kehidupan masyarakat Bali . menurut Mudra Hari Raya Tumpek yang tidak terlepas dari upakara sebagai rangkaian kehidupan manusia untuk menghubungkan atau mendekatkan dirinya kehadapan Ida Shang Hyang Widhi Wasa. Dimana memiliki tujuan memohon tuntunan dan keselamatan alam beserta isinya. Semua rangkaian Hari Raya Tumpek mulai dari Tumpek Kandang, Tumpek bubuh, Tumpek Landep, Tumpek Wayang, Tumpek Kuningan, dan Tumpek Krulut akan digelar melalui bentuk penampilan prosesi dengan canang oyodan, umbul-umbul, tebu, bandrangan, sesuai dengan perayaannya masing-masing Tumpek. Disamping melaksanakan penampilan prosesi dari peringatan masing-masing tumpek tersebut dalam Mahabandana Tahun ini juga dilaksanakan pameran yang melibatkan pengusaha dan pengrajin di Kota Denpasar. Pameran ini dilaksanakan yang disesuaikan dengan pemaknaan  Hari Raya Tumpek itu sendiri. diantaranya pameran kerajinan Pande Besi, Gambelan Bali, perangkat upakara yadnya dan sarana upakara, pembuatan reringgitan berupa wayang baik seni pahat, seni lukis yang mengghambarkan sebuah atraksi pembuatan wayang kulit, dan Pameran Kuliner. Dari kegiatan yang dilaksanakan kali ini diharapkan generasi dan masyarakat dapat memahami makna dari Harti Raya Tumpek. Sehingga upaya untuk memaknai ritual-ritual itu secara lebih kontekstual dan total sekaligus menyegarkannya dalam tataran laku tradisi. Perlu ada reaktualisasi terhadap kearifan-kearifan tradisi yang dimiliki Bali.

Sementara Ketua Listibya Denpasar Komang Astita mengatakan kegiatan Budaya sudah sering dilaksanakan Di Kota Denpasar, hal ini untuk menata segala kegiatan berkesenian di Kota Denpasar. Seperti pelaksanaan Maha Bandana yang ketiga ini memiliki tujuan sebagai ajang pembinaan kebudayaan di Kota Denpasar. Diharapkan dalam kegiatan ini generasi muda dapat mewariskan segala kearifan lokal yang kita miliki.

Sementara itu, seksi kesenian acara Nyoman Suarsa memaparkan berbagai kesenian trdisional akan ditampilkan dalam acara tersebut yang melibatkan ribuan seniman di empat Kecamatan Se-Kota Denpasar. Pawain prosesi Piodalan Tumpek Landep dilaksanakan Sabtu (29/10) dengan prosesi canang oyodan, umbul-umbul, Tebu dan  Bandrangan menuju patung Catur Muka. (Pur/Humasdps)