Foto: Pemilihan Bendesa Adat Sukawati periode 2021-2026.

Gianyar (Metrobali.com)-

Made Sarwa akhirnya terpilih secara musyawarah mufakat sebagai Bendesa Adat Sukawati periode 2021-2026. Ketua Pasemetonan Bandesa Manik Mas Kabupaten Gianyar ini dipilih krama Desa Adat Sukawati pada acara pemilihan atau Ngadegang bendesa adat di Wantilan Pura Desa Adat Sukawati, Rabu (6/10/2021).

“Awalnya ada dua calon, namun salah satu mundur, jadi hanya ada calon tunggal. Sehingga proses pemilihan lebih cepat, karena ada salah satu proses tidak dilaksanakan,” jelas Ketua Panitia Pemilihan, Made Arya Amitaba di Gianyar, Kamis (07/10/2021).

Peserta paruman berjumlah 131 orang yang merupakan 5% perwakilan krama banjar adat Desa Sukawati sesuai Surat Edaran Majelis Desa Adat Provinsi Bali tentang proses ngadegang bendesa ditengah pandemi Covid-19.

“Jadi setiap banjar diwakili 5 persen, mareka mewakili aspirasi warga lainnya yang memiliki hak suara,” ujar Dirut BPR Kanti ini.

Desa Sukawati di Kecamatan Sukawati, Gianyar, termasuk wilayah yang cukup besar, memiliki 14 banjar adat dengan jumlah 2.334 Kepala Keluarga (KK). Bendesa terpilih, Made Sarwa mengatakan, dengan jumlah banjar adat dan KK yang cukup besar dan masyarakatnya yang heterogen, Desa Sukawati dihadapkan beragam persoalan yang kompleks. Namun demikian, Sarwa bersama prajuru dan masyarakat yang semakin kuat rasa persatuan dan gotong royong akan berupaya membangun desa yang terkenal dengan pasar seninya ini, yakni Pasar Seni Sukawati.

Sarwa didampingi Amitaba mengungkapkan akan melanjutkan program kerja dari bendesa adat sebelumnya yang berpotensi mengembangkan Desa Sukawati lebih maju dan sejahtera.

“Pijakan kami nanti akan mengacu pada tiga kerangka yakni parhyangan, pawongan, dan palemahan,” ucap Sarwa.

Di bidang parhyangan, akan membenahi komunikasi antara masing-masing pengempon Pura yang ada di wilayah Desa Sukawati. Yaitu Pura Penataran Agung, Pura Kahyangan Tiga, dan Pura Er Jeruk.

Di pawongan, juga akan lebih meningkatkan komunikasi dan koordinasi diantara tugas-tugas pawongan. Untuk memudahkan koordinasi, nantinya akan dibentuk tiga petajuh dimana masing-masing petajuh akan mengurusi parhyangan, pawongan dan palemahan.

“Desa kami volume penduduknya hampir 70 persen itu generasi muda sehingga kami juga ingin kedepan generasi muda di Sukawati ini betul-betul memiliki kekuatan di sumber daya manusia,” sambung Sarwa yang juga Ketua Perbarindo Kabupaten Gianyar.

Di bidang palemahan, Sarwa menyatakan juga akan meningkatkan sumber pendapat desa untuk menunjang berbagai pembangunan fisik di desa adat. Salah satu yang akan diperjuangkan adalah kontribusi pasar-pasar yang dikelola Pemerintah Kabupaten Gianyar dimana salah satunya Pasar Seni Sukawati. Karena menurutnya, selama ini kontribusi yang diterima hanya dari setoran parkir.

“Kita di Sukawati belum kecipratan (pendapatan, red) pasar itu. Ini pekerjaan rumah yang akan kami upayakan bersama masyarakat Sukawati,” tegasnya. (dan)