Madrid (Metrobali.com)

Pelatih sepak bola Spanyol Luis Aragones, yang memimpin negaranya menjuarai Piala Eropa pada 2008, mengumumkan pensiun dari sepak bola pada usia 75 tahun.

Selain tim nasional Spanyol, Aragones telah melatih berbagai klub sepanjang 35 tahun karir kepelatihannya.

Ia paling dikenal saat melatih Atletico Madrid yang ia bawa memenangi Liga Spanyol pada musim 1976/1977, dan tiga gelar Piala Raja dalam tiga kali masa jabatannya.

Bagaimanapun, mahkota kesuksesannya didapat di Austria dan Swiss pada 2008, ketika ia memimpin mereka mencapai prestasi kemudian diteruskan oleh timnas Spanyol setelahnya, yakni memenangi turnamen uatam pertama mereka sejak 1964.

Meski meraih kemenangan atas Jerman pada final di Wina, Aragones bersikukuh dengan keputusannya sebelum turnamen untuk mengundurkan diri, kemudian Vicente del Bosque mengambil alih tim dan membawa Spanyol memenangi Piala Dunia pertama mereka pada 2010 sebelum mempertahankan gelar Eropa mereka dua tahun kemudian.

Hanya sekali Aragones kembali melatih tim setelah meninggalkan timnas Spanyol, yakni saat ia menangani klub Turki Fenerbahce, namun masa kerjanya tidak bertahan lama karena ia dipecat pada 2009 setelah penampilan mengecewakan di musim pertamanya.

“Usia memaksa saya pensiun dan ini bukan keputusan yang sulit untuk diambil,” ucapnya pada wawancara dengan situs Spanyol Vozpopuli.com.

“Sebelum pensiun, ketika saya meninggalkan Turki, saya tahu ini akan sulit untuk diteruskan dan hari ini saya mengetahui hal ini sudah pasti.” “Terdapat banyak kondisi. Usia, di mana Anda dapat melatih, bagaimana Anda melatih… Terdapat banyak hal bagi Anda untuk berkata bahwa ini telah selesai.” Meski dihormati di Spanyol, karir kepelatihan Aragones dihiasi berbagai kontroversi, yang paling diingat pada 2004 ketika ia dituding menggunakan bahasa rasis terhadap penyerang Arsenal Thierry Henry sebagai upaya untuk memotivasi rekan seklub Henry, Jose Antonio Reyes.

Aragones memprotes dan menyatakan dirinya tidak bersalah, mengklaim bahwa kata-katanya telah diinterpretasikan secara keliru, namun ia didenda 3.000 euro oleh Federasi Sepak Bola Spanyol karena insiden itu. (Ant/AFP)