Jembrana (Metrobali.com)-
Menuju kabupaten layak anak sejumlah infrastruktur dibangun dan dinata. Namun keseriusan Pemkab Jembrana ini kurang mendapat perhatian dari jajaran dibawahnya sehingga rusak karena kurang perawatan.
Seperti perosotan di areal Gedung Kesenian DR. Ir. Soekarno, Jembrana. Sarana bermain anak-anak ini nampak berlubang dibagian atasnya.
Khawatir terluka, para orang tua melarang putra putrinya bermain perosotan yang dirangkai jembatan gantung dan terowongan.
Sarana bermain anak-anak dari bahan fiber dari informasi sudah lama rusak berlubang, namun tak kunjung diperbaiki.
“Lubangnya sudah lama. Sebelum Galungan sudah ada” ujar Dek Putri, yang mengaku dari Dauhwaru, Minggu (17/6).
Ia juga menyayangkan ayunan yang semestinya untuk anak-anak dipakai orang dewasa. Sehingga anak-anak harus mengalah mencari permainan lain.
Sementara Mang Ayu, warga lainnya berharap agar sarana bermain untuk anak-anak bisa ditambah. Bukan saja di Gedung Kesenian, juga di lokasi lainnya seperti Lapangan Dauhwaru, Lapangan Pecangakan depan Kantor Bupati dan Lapangan Umum Negara. Sehingga warga bisa memilih.
“Kalau ramai, kan bisa pindah. Karena tidak ada, terpaksa nunggu. Kalau diajak pulang, sukanya nangis” ujarnya.
Pantauan Minggu (17/6) petang, warga padati Gedung Kesenian DR. Ir. Soekarno. Ruang terbuka hijau (RTH) yang dibangun era Bupati Gede Winasa ini menjadi alternatif tujuan rekreasi dalam kota.
Selain dilengkapi sarana bermain anak-anak seperti perosotan, ayunan lepas, ayunan ganda atau gandeng, tangga majemuk dan jogging track, kini juga dilengkapi sarana olah raga.
Pewarta : Komang Tole