Rully Akbar 2

Jakarta (Metrobali.com)-

Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengingatkan bahwa Partai Demokrat tidak memiliki pengalaman sebagai oposisi, sehingga partai itu lebih baik berkoalisi dalam pemerintahan selanjutnya.

“Kalau konteksnya sekarang, Demokrat lebih baik tetap di pemerintahan (berkoalisi). Kalau jadi oposisi dia harus belajar ulang, karena tidak ada sejarahnya dia jadi oposisi,” kata peneliti LSI Rully Akbar di Jakarta, Kamis (28/8).

Dia mengatakan dengan masuk di dalam pemerintahan, maka elektabilitas suara Demokrat bisa stabil. Sebaliknya, jika menjadi oposisi, maka Demokrat harus memosisikan diri sebagai partai yang mampu menjadi saluran masyarakat dalam mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK.

“Karena tidak ada kekuatan penyeimbang. Hanya ada koalisi atau oposisi,” kata dia.

Rully menilai sebagai partai besar dan tidak memiliki tokoh punggawa selain Susilo Bambang Yudhoyono, Demokrat akan membutuhkan waktu lama untuk bisa kembali ke pemerintahan, apabila saat ini memilih menjadi oposisi.

“Sekarang bagaimana caranya SBY mempertahankan kekuasaan dengan masuk ke pemerintahan,” ujar dia.

Sebelumnya Presiden Yudhoyono telah bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo. Menurut Rully pertemuan itu bisa membicarakan segala macam hal, antara lain kebijakan partai, masalah rencana kenaikan harga BBM atau hal lain. AN-MB