i made erata

Denpasar(Metrobali.com)-

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali, menjalin kerja sama untuk mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Nota kesepahaman ditandatangani Direktur Utama LPEI I Made Gde Erata dan Bupati Klungkung Nyoman Suwirta di Semarapura, Kabupaten Klungkung, Sabtu (21/6).

“Penandatangan kesepakatan bersama tersebut dilakukan sebagai langkah nyata dan dukungan LPEI dalam mensinergikan sumber daya yang dimiliki oleh daerah, antarpemangku kepentingan yang bersama-sama ditujukan untuk mengembangkan berbagai sektor UMKM,” kata Erata.

Menurut dia, ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi sektor unggulan daerah yang berorientasi ekspor untuk lebih cepat berkembang serta berdaya saing secara global.

“Ruang lingkup itu meliputi kerja sama sosialisasi, pelatihan, fasilitasi, intermediasi, pendampingan teknis dan aspek manajerial, keuangan, pemasaran, pengembangan klaster, pertukaran data dan informasi,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, juga percepatan implementasi pemanfaatan skim kredit atau pembiayaan dalam rangka pengembangan usaha sektor riil, khususnya yang diarahkan kepada para pelaku UMKM berorientasi ekspor.

Erata lebih lanjut mengatakan penandatangan kerja sama ini bukan pertama dilakukan LPEI, khususnya di Provinsi Bali. Sebelumnya pada awal tahun 2012 LPEI telah menandatangani kesepakatan bersama dengan Pemkot Denpasar, Pemkab Gianyar, Pemkab Bangli, dan Pemkab Jembrana.

“Bentuk nyata dalam kesepakatan bersama ini adalah LPEI ikut aktif dalam program konservasi keanekaragaman hayati laut Indonesia dalam rangka restorasi terumbu karang di Pulau Serangan (Denpasar), Desa Les (Buleleng) dan Nusa Dua (Badung),” katanya.

Ia juga mengatakan LPEI telah menyelenggarakan lokakarya tentang sinergi keberlanjutan program kakao dalam rangka sertifikasi kakao keberlanjutan, kerja sama dengan Yayasan Kalimajari sebagai lembaga pendamping, serta pemberian sarana produksi berupa solar dryer kepada kelompok tani kakao Subak Abian Mertanadi, Subak Abian Lokasari, Subak Abian Mertapale, serta Koperasi Kerta Semaya Saminaya.

“Kami juga berperan aktif dalam mengembangkan dan melestarikan seni lukis masyarakat Bali, LPEI juga memfasilitasi pelatihan seni lukis kontemporer di Gianyar dengan mendatangkan maestro seni lukis dari luar Bali,” katanya.

LPEI juga memberikan bantuan kepada para pedagang Pasar Bangli yang terbakar. Pada saat itu melalui BPR Bank Pasar Kabupaten Bangli, LPEI menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UMKM serta pinjaman dana lunak kepada tenaga kerja terdidik untuk bekerja di kapal pesiar.

“Kami juga pada tahun 2013 memfasilitasi lulusan SMK dari berbagai daerah di Indonesia untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan dalam bidang tekstil bekerja sama dengan International Garment Training Center di Sentul (Bogor, Jabar) selama setahun,” katanya. AN-MB