Tuban (Metrobali.com)-
Seorang warga negara Iran, Foroughin Monteza Baratali terjun dari atas pesawat di Bandara Ngurah Rai. Entah apa yang menyebabkan pria itu nekat terjun dari pesawat. Berungtung pesawat sudah dalam kondisi landing. Menurut Humas PT Angkasa Pura Bandara Ngurah Rai, Bali, Sherly Yunita, Moteza turun lewat pintu darurat untuk menghindari pemeriksaan petugas.
“Dia bukan terjun. Informasinya dia turun lewat pintu darurat untuk menghindari petugas. Saat itu posisi peswat sudah landing,” jelas Humas PT Angkasa Pura Bandara Ngurah Rai, Bali, Sherly Yunita saat dihubungi, Senin 6 Agustus 2012.
Sementara itu, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkum HAM Bali, Maroloan Baringging menyebutkan, saat itu warga Iran itu turun di Bandara Ngurah Rai mengunakan pesawat Qatar Air.
Lantaran paspornya bermasalah, dia ditahan di Kantor Imigrasi dan tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia. “Sebelum sampai di sini, dia bertolak dari Doha, transit di Singapura kemudian turun di Bandara Ngurah Rai Sabtu sore,” jelas Baringging.
Setelah menahan beberapa jam di bandara, akhirnya pukul 22.00 WITA, Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkum bermaksud mendeportasi Baratali ke negaranya.
Saat hendak boarding, Baratali lebih dulu masuk ke pesawat lewat pintu depan. Tanpa diduga, dia mencoba kabur dengan membuka pintu belakang pesawat kemudian loncat.
Akibatnya Monteza mengalami patah pada tulang leher, tulang belakang bagian bawah, tulang belikat kiri, tulang pinggul dekat kemaluan.
Ia juga mengalami memar pada kaki kiri sehingga mengalami pembengkakan. Hingga saat ini, Monteza masih menjalani perawatan di BIMC Hospital, Kuta.
Kendati begitu, rencana deportasi tetap akan dilakukan namun saat ini masih menunggu poses pemulihan kesehatan korban. BOB-MB