Denpasar (Metrobali.com)-

Kemajuan teknologi saat ini berimbas pada keberadaan Dokar sebagai alat transportrasi tradisional di Kota Denpasar.  Pada era tahun 1660an  keberadaan dokar mencapai ratusan unit, dapat kita jumpai di perempatan ruas jalan di Kota Denpasr, disamping itu kendaraan yang menggunakan tenaga kuda ini juga dapat kita jumpai di pasar-pasar tradisional di Kota Denpasar. Melihat hal tersebut Pemerintah Kota Denpasar bekerjasama dengan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) melaksanakan event untuk mengembalikan eksistensi Dokar sebagai alat transportrasi di Kota Denpasar yakni menggelar lomba Dokar kreatif serangkaian Hut XX Kota Denpasar. Bertempat di Depan Gedung Jaya Sabha Denpasar, sabtu (25/2) 32 Dokar yang telah dihias sedemikian rupa oleh para kusirnya beradu kerapian hiasan, kesehatan kuda, hingga beradu ketangkasan dalam mengendarai Dokar.

Sementara Kadis Perhubungan Denpasar Gede Astika mengatakan kegiatan ini memberikan motivasi kepada para kusir dokar untuk tetap menjaga kelestarian dokarnya sebagai alat transportrasi tradisional di Kota Denpasar. Saat ini keberadaan dokar memang sudah mulai tergeser karena banyak alat transportrasi modern. “memang keberadaan dokar semakin jarang lantaran perkembangan teknologi. Kami cuma bisa membantu untuk pelestariannya, seperti pelaksanaan lomba dokar kreatif setiap kali perayaan Hut Kota Denpasar tentu dengan kompensasi uang karena mereka seharian tidak menarik penumpang,” ujar Astika. Ia juga berharap melalui event ini msyarakat dapat lebih mencintai Dokar sebagai alat transportrasi yang ramah lingkungan.

Sementara ketua panitia lomba Dokar Kreatif Gede Arsana dari KMHDI mengatakan mahasiswa sebagai generasi muda ingin melakukan suatu ide kreatif dalam melestarikan Dokar sebagai alat transportrasi tradisional di Bali dan Denpasar khusunya. Dengan tema meningkatkan eksistensi dan kreatifitas Dokar melalui pemanfaatan sampah menuju Kota Denpasar yang Berwawasan Budaya diharapkan masyarakat dapat lebih mencintai lingkungan serta mejaga kelestarian dokar sebagai alat transportrasi tradisional yang ramah lingkungan.

Denpasar sebagai Kota metropolitan memiliki penangan sampah yang memang rumit jika tidak ada tanggung jawab dan kesadaran masyarakat secara bersama-sama pemerintah dalam memilah sampah organik dan an organik. Dalam lomba dokar kreatif dengan menggunakan sampah plastik sebagai hiasan ingin mengajak masyarakat bahwa sampah juga memiliki nilai ekonomis jika kita mampu memanfaatkannya. Keberadaan dokar yang semakin punah saat ini diharapkan dapat kembali eksis serta memberikan pengenalan kepada anak-anak bahwa Dokar alat transportrasi tradisional yang ramah lingkungan.  (Pur/Humasdps)