Zulmi

Denpasar (Metrobali.com)-

Otoritas Jasa Keuangan Bali meminta lembaga keuangan mikro mendaftarkan diri ke otoritas setempat agar OJK bisa mengawasi lembaga keuangan tersebut.

“Ini (pendaftaran) perlu kami sosialisasikan karena yang terdaftar di OJK akan mendapat keuntungan berupa kepercayaan dari masyarakat karena lembaga keuangan keuangan itu terdaftar di OJK,” kata Kepala OJK Provinsi Bali Zulmi di Denpasar, Jumat (6/2).

Dia menjelaskan bahwa mulai 2015 JK mengawasi kegiatan keuangan pada lembaga keuangan mikro seperti koperasi atau perusahaan terbatas yang sudah berbadan hukum.

Pihaknya tengah menyelesaikan persyaratan yang harus dipenuhi lembaga keuangan mikro tersebut untuk bisa terdaftar di OJK sehingga hingga saat ini belum ada satupun lembaga keuangan mikro yang mendaftar.

Dia mengharapkan dengan terdaftrnya lembaga keuangan mikro tersebut akan menumbuhkan kepercayaan dari masyaraka karena kinerja LKM itu diawasi oleh lembaga berwenang.

Sebagai pengawas lembaga jasa keuangan diharapkan OJK mampu menyehatkan perbankan, pasar modal, dan LKM sekaligus bisa memberikan perlindungan yang lebih baik kepada konsumen.

Meski demikian ia tetap mengharapkan masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan dengan tawaran investasi ilegal khususnya yang menawarkan bunga tinggi yang terkesan tidak masuk akal.

Produk-produk bodong yang biasanya masyarakat mudah tergiur di antaranya dengan menawarkan bunga atau hasil yang besar merupakan salah satu ciri yang patut diwaspadai.

Di Provinsi Bali sendiri masyarakat sudah beberapa kali melaporkan adanya bisnis yang menggiurkan tersebut seperti Koperasi Karangasem Membangun (KKM), hingga investasi dengan bunga tinggi dari PT Futurindo Multi Sejahtera (FMS). AN-MB