Foto: Para pemenang Live Sketch Competition #4 Fakultas Teknik Dwijendra University yang berlangsung di halaman Museum Bali, Denpasar, Sabtu (29/11/2019).

Denpasar (Metrobali.com)-

Fakultas Teknik Dwijendra University menunjukkan komitmen serius untuk berada di garda terdepan menjaga, melestarikan dan memperkenalkan arsitektur Bali.

Berbagai upaya nyata pun terus dilakukan salah satunya dengan mendekatkan langgam arsitektur Bali ini di kalangan generasi muda mulai dari para pelajar lewat Live Sketch Competition #4 (Lomba Sketsa Langsung) Tingkat Nasional Tahun 2019.

Lomba diikuti puluhan orang siswa SMA/SMK dari Bali, NTB, NTT, dan Jawa Timur berlangsung di halaman Museum Bali, Denpasar, Sabtu (29/11/2019).

“Kami ingin para generasi muda ini makin mengenal dan mencintai budaya Bali, khususnya arsitektur Bali,” kata Dekan Fakultas Teknik Dwijendra University Frysa Wiriantari, S.T., M.T., ditemui uusa Live Sketch Competition.

Dalam lomba ini para peserta diasah skill, kepekaan dan jiwa artistiknya untuk membuat sketsa langsung terhadap berbagai objek yang mencirikan arsitektur Bali yang ada di seputaran areal Museum Bali ini.

Misalnya candi bentar, kori agung, balai kulkul, saka 12 dan objek lainnya. Para peserta dituntut membuat sketsa langsung terhadap objek ini sudut pandang yang berbeda-beda.

“Sketsa langsung ini penting untuk mengasah keterampilan mahasiwa membuat sketsa dengan tangan. Sebab selama ini kan kebanyakan membuat gambar objek arsitektur dengan komputer,” ujar Frysa.

Terkait alasan pemilihan lokasi di Museum Bali, Frysa mengungkapkan bahwa tempat  punya banyak objek yang kenyal dengan nuansa arsitektur Bali.

Selain itu pihaknya juga ingin menumbuhkan kembali kecintaan dan minat generasi muda mengunjungi museum yang sarat dengan nilai-nilai historis dan edukasi.

“Yang penting juga agar budaya Bali agar dikenal di luar Bali. Apalagi saat ini seolah-olah anak muda Bali tidak tertarik dengan budaya Bali, padahal banyak hal bisa diangkat dan dijadikan karya,” ujarnya lantas berharap arsitektur Bali bisa lebih dikenal luas dan filosofi di dalam juga bisa dipahami.

Karenanya lomba yang digelar serangkaian dengan Hari HUT Yayasan Dwijendra ini diyakini menjadi salah satu media yang efektif untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap arsitektur dan lingkungan melalui sketsa langsung terhadap objek dan langgam arsitektur Bali yang ada saat ini.

Di sela-sela lomba, sejumlah  alumni S-1 Teknik Arsitektur  Dwijendra University juga berbagi kisah sukses mereka untuk memotivasi para mahasiswa untuk terus berkarya di bidang arsitektur dan dengan tetap mencintai budaya lokal.

Pemenang dari Live Sketch Competition mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, piala, piagam dan juga dibebaskan dari biaya DPP selama  satu semester jika ingin melanjutkan pendidikan di S-1 Teknik Arsitektur  Dwijendra University. (dan)