Foto: Para pembicara dalam acara “Literasi dan Edukasi Keuangan Sukses Mengatur Keuangan di Masa Muda,”  yang digelar DPK Perbarindo Denpasar, Jumat (22/11/2019) di Kampus STIMI Handayani Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Di tengah maraknya korban investasi bodong di Bali, para generasi muda khususnya mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen mencegah investasi bodong. Caranya dengan meneruskan literasi dan edukasi keuangan kepada lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Demikian terungkap dalam “Literasi dan Edukasi Keuangan Sukses Mengatur Keuangan di Masa Muda,” Jumat (22/11/2019) di Kampus STIMI Handayani Denpasar yang digelar Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) Perbarindo (Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia) Kota Denpasar.

Hadir Ketua DPK Perbarindo Denpasar Drs. I Made Sumardhana,S.E., Wakil Ketua STIMI Handayani Denpasar Dr. Dra. Ni Ketut Karwini, M.M., Sekretaris DPD Perbarindo Bali Made Suarja S.H., perwakilan OJK Bali Nusra Ida Bagus Putu Siwa Adnyana dan ratusan mahasiswa STIMI Handayani Denpasar.

Tingkat inklusi di Bali sudah mencapai 92 persen di atas rata-rata nasional. Ironisnya masih banyak masyarakat tertipu investasi bodong dan tidak memikirkan risiko.

Karenanya diharapkan setelah mendapatkan literasi dan edukasi keuangan ini, para mahasiswa jadi agen berikan pemahaman kepada lingkungan terdekat jika ada tawaran investasi.

“Lihat dulu risikonya. Jangan mau diiming-imingi. Generasi muda harus mampu kedepankan logika. Kalau ada tawaran investasi, pikiran itu masuk akal atau tidak,” ungkap perwakilan OJK Bali Nusra Ida Bagus Putu Siwa Adnyana dan ratusan mahasiswa STIMI Handayani Denpasar.

“Ada bank uang tempat simpan dana secara aman. Dan kalau mau buat usaha bisa pinjam dan di BPR,” pungkas Adnyana.

Ketua DPK Perbarindo Denpasar Drs. I Made Sumardhana,S.E.,mengungkapkan BPR juga punya produk tabungan beasiswa yang bisa diprogramkan mulai dari tingkat SD atau SMP sehingga bisa meringankan beban biaya masuk perguruan tinggi.

BPR juga punya layanan Kredit Masuk Perguruan Tinggi untuk membantu generasi muda wujudkan cita-cita mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

“Kami bisa bantu dengan kredit jangka panjang sehingga BPR bisa bantu wujudkan cita-cita generasi muda tempuh pendidikan di perguruan tinggi,” ujar Sumardhana.

Pihaknya juga menyoroti masih ada masyarakat dan calon mahasiswa meminjam uang ke rentenir yang bunganya cukup tinggi. “Kalau lari rentenir bunganya bisa 5 persen. Tinggi banget.  Kasihan mahasiswanya. Kenapa tidak ke BPR saja?,” papar Sumardhana.

Secara khusus, kegiatan literasi dan edukasi keuangan ini diharapankan bisa memberikan manfaat kepada mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan di STIMI Handayani Denpasar.

“Ini agar bisa diterapkan untuk pribadi dan setelah berbaur di masyarakat,” kata Wakil Ketua STIMI Handayani Denpasar Dr. Dra. Ni Ketut Karwini, M.M.,dalam sambutannya. (dan)