?????????????????????????????

Jakarta (Metrobali.com)-

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendorong agar arsip dan sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) untuk masuk dalam catatan sejarah penting dunia melalui “Memory of the World” (MOW).

“Momen tersebut merupakan representasi kekuatan baru negara-negara bekas jajahan di Asia Afrika dan menawarkan sebuah alternatif tata dunia baru di tengah dominasi negara adi kuasa, jadi sangatlah penting,” kata Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain di Jakarta, Senin (25/5).

Dalam acara seminar internasional tersebut, ia menjelaskan secara umum, ada lima nilai universal yang tertuang dalam KAA 1955.

Pertama perdamaian dunia, kemudian kemerdekaan, kebebasan, kesejahteraan umat manusia, dan internasionalisme.

Warisan dunia ini dianggap perlu untuk dilestarikan serta dirawat bersama arsip-arsip penting dunia lainnya.

Saat ini proses administrasi sedang di proses oleh UNESCO bersamaan dengan sekitar 70 arsip-arsip negara lain di dunia.

Untuk bisa memasukkan KAA dalam MOW, Indonesia perlu dukungan dari negara-negara internasional, setidaknya minimal lima.

Hingga saat ini, negara yang telah mendukung adalah India, Sri Lanka, Myanmar, Pakistan dan Indonesia sendiri sebagai sponsornya.

Sedikit terlambat apabila dilihat dari upaya yang baru dimulai setelah 60 tahun KAA diselenggarakan.

Namun, hal ini dijelaskan bahwa pengumpulan arsip memerlukan waktu lama, dan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Ia berharap warisan-warisan penting tentang peran Indonesia bagi dunia bisa diakui dan dibukukan mengenai otentik arsipnya. AN-MB