Karangasem, (Metrobali.com) –

Jalur Pelintasan Butus akhirnya bisa dilalui setelah alat berat milik pengusaha diterjunkan untuk melakukan pengurugan agar sementara jalur tersebut bisa dilalui sebelum kembali diterjang banjir.

Sebelum dilakukan pengurugan, warga sempat mengeluhkan lambannya penanganan yang dilakukan, pasalnya setidaknya sudah lima hari jalur tersebut tak bisa dialalui pasca jebol akibat tergerus aliran banjir dialur sungai Embah Api, Desa Bhuanagiri, Bebandem, Karangasem.

Kalaksa BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa mengaku untuk penanganan pelintas yang jebol pihaknya berkordinasi dengan Camat dan Perbekel setempat untuk mendatangkan alat berat serta kordinasi tentang rencana pembuatan jalan alternatif.

“Saat ini ditanggani dengan menggunakan alat berat dari dunia usaha untuk sementara menggurug kembali tempat pelintas yang lama agar bisa dilalui kembali,” kata Arimbawa, Sabtu (22/02/2020)

Dihari yang sama, sebelum akhirnya jalur pelintasan diurug, Kepala Wilayah Dusun Butus, I Gede Ngurah Sudarma sempat mengungkapkan sejumlah keluhan dari warganya lantaran jalur tersebut tak kunjung mendapat penanganan sejak lima hari lalu yang membuat warga harus memutar sejauh belasan kilometer mencari jalur alternatif.

“Warga mulai bertanya karena sudah 5 hari sejak jebol belum ada penanganan dari pihak terkait,” ungkap Kepala Wilayah Dusun Butus, kepada media ini, pada Sabtu pagi (22/02/2020).

Sudarma juga berharap, dari pihak terkait bisa segera melakukan penangnan karena jalur tersebut sangat penting disamping lalulintas yang cukup padat jalan tersebut menjadi akses terdekat bagi anak – anak untuk menuju kesekolah.

“Harapan kita agar tidak terus seperti ini pembangunan jembatan bisa segera terrealisasi,” harap Sudarma.

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Karangasem, Nyoman Sutirtayasa dikonfirmasi via telepon mengenai penanganan pelintasan tersebut mengatakan, saat ini PUPR Karangasem belum memiliki anggran untuk penangnan kedaruratan bencana seperti anggran menyewa alat berat maupun bbm nya.

Meski demikian pihaknya tetap berkordinasi dengan BPBD untuk melakukan upaya penanganan. Disamping itu, jembatan juga akan segera dibangun dijalur tersebut dimana proses tender akan berlangsung pada bulan Maret mendatang.

“Maret kita mulai proses tender untuk pembangunan jembatan,” jelas Sutirtayasa.

Untuk proses pembangunan jembatan sendiri setelah masa tender sekitar 35 hari akan segera dibangangun dengan estimasi waktu pengerjaan sekitar 6 bulanan. Nah dalam waktu pengerjaan tersebut warga juga tidak akan bisa melintas dijalur tersebut sehingga diharapkan warga lebih bersabar untuk sementara waktu menempuh perjalan lebih jauh.

“Jika saat ini kita usahakan bikin bronjong untuk penangnan sementara dijalur pelintasan tersebut juga kurang maksimal dan mubasir nantinya karena jembatan akan segera dibangun, pada saat pembangunan pun warga juga sementara tidak bisa melewati jalur tersebut,” ungkap Sutirtayasa. (SUA)