????????????????????????????????????

Penjabat Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka saat membuka lomba nyastra Kabupaten Badung tahun 2015 di Wantilan DPRD Badung, Puspem Badung, Jumat (23/10).
Mangupura (Metrobali.com)-
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan maju, seakan nilai-nilai budaya mulai memudar dan kurang diminati oleh generasi muda, apalagi untuk mengembangkan dan memelihara nilai-nilai budaya yang diwariskan tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Badung sangat berkomitmen untuk tetap melestarikan dan mempertahankan melalui lomba nyastra. “Pelestarian budaya ini patut menjadi perhatian kita semua untuk tetap mengembangkan dan mempertahankannya, demikian pula kearifan lokal (local genius) yang kita miliki untuk mengajegkan budaya kita sehingga terbentuk kepribadian bangsa yang kuat. Pelaksanaan budaya sastra inilah sebagai benteng penangkal masuknya budaya-budaya yang tidak sesuai dengan prinsip budaya dan sastra yang ada dalam kitab suci agama Hindu”. Demikian diungkapkan Penjabat Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka saat membuka lomba nyastra Kabupaten Badung tahun 2015 di Wantilan DPRD Badung, Puspem Badung, Jumat (23/10).
Pj. Bupati Harry Yudha Saka menekankan bahwa melalui lomba nyastra ini akan dapat memberi pemahaman sastra agama dan budaya kepada generasi muda sekaligus memberi sinar petunjuk untuk tetap mengajegkan budaya, menghargai serta mencintai seni budaya hasil karya para pujangga, khususnya sastra-sastra suci warisan leluhur.  “Pemahaman sastra merupakan pengejawantahan pembangunan seni budaya untuk memperkuat kepribadian bangsa,” jelasnya seraya menambahkan bahwa pelestarian budaya ini sangat penting dan harus dilaksanakan sesuai konsep dasar serta komitmen pemkab badung karena sastra merupakan cikal bakal ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Sementara itu Kadis Kebudayaan Badung IB Anom Bhasma mengatakan, tujuan lomba nyastra ini guna melestarikan budaya tradisional melalui pemahaman sastra agama dan sastra daerah, meningkatkan sradha bhakti melalui ajaran suci keagamaan dan meningkatkan khasanah sastra daerah dan kebudayaan nasional. Bidang lomba dalam lomba nyastra kali ini diantaranya ; lomba pidato bahasa bali tingkat SMP, puisi bahasa bali modern, mengarang cerpen tingkat SMA, lomba prasi, meblabadan tingkat SMA/SMK, mececimpedan anak-anak SD, nyurat lontar tingkat SMP dan mesatua bali tingkat SD. Untuk mengikuti bidang lomba yang dilaksanakan sehari  tersebut, masing-masing Kecamatan mengikutsertakan sebanyak 16 peserta.