I Nyoman Suwirta melalui Coral Triangel Center (CTC) bekerjasama dengan kelompok Nuansa Pulau Nusa Penida melakukan Adopsi Karang Solusi Lokal untuk Melindungi Terumbu Karang di Cafe Next Level, Desa Ped, Nusa Penida, Rabu (2/12/2020).

Klungkung (Metrobali.com)-

Kepulauan Nusa Penida, menjadi salah satu bagian pariwisata Bali yang namanya telah mendunia dikenal dengan sebutan The Blue Paradise Island dengan keindahan alam, khususnya pada laut yang tak diragukan lagi. Keindahan alam bawah laut seperti terumbu karang sudah menjadi daya tarik wisatawan yang mau berkunjung untuk melakukan kegiatan snorkeling dan menyelam.

Selama beberapa tahun terakhir, terumbu karang di sepanjang pantai utara KKP Nusa Penida mengalami kerusakan karang yang meluas yang disebabkan oleh wisata bahari yang tidak bertanggung jawab. Banyak penyakit yang menyerang karang seperti, pemutihan karang, dan budidaya perairan. Melihat kondisi tersebut Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta melalui Coral Triangel Center (CTC) bekerjasama dengan kelompok Nuansa Pulau Nusa Penida melakukan Adopsi Karang Solusi Lokal untuk Melindungi Terumbu Karang di Cafe Next Level, Desa Ped, Nusa Penida, Rabu (2/12/2020).

Bupati Suwirta dalam kesempatan tersebut mengatakan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida adalah rumah bagi beberapa ekosistem laut paling beragam di dunia. Terumbu karang yang ada di Nusa Penida mendukung 296 jenis karang dan 976 jenis ikan. Kawasan ini merupakan habitat penting bagi megafauna laut, seperti pari manta dan mola-mola.

Lebih lanjut, adopsi karang ini pada dasarnya adalah untuk pelestarian ekosistem terumbu karang yang ada dilautan Nusa Penida sehingga tetap lestari dan menarik perhatian wisatawan. “Lakukan langkah preventif pemeliharaan terhadap terumbu karang. Karena satu-satunya kekayaan di Nusa Penida yang menjadi daya tarik wisata, Kalau terumbu karang kita hancur, maka tidak ada yang kita banggakan, ” ujar Bupati asal Nusa Ceningan ini.

Pihaknya juga menambahkan adopsi karang ini bagian penting dari pendidikan dan peningkatan kepedulian masyarakat mengenai pentingnya pelestarian terumbu karang demi mendukung ekosistem persisir dan laut serta perekonomian lokal.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Coral Triangel Center (CTC), Rili Djohani mengatakan, kajian ekologi yang dilakukan oleh CTC pada tahun 2020 menemukan bahwa terdapat petak terumbu yang utuh di depan Desa Ped yang menunjukkan tanda-tanda ketahanan yang dapat dilihat dari warna, pertumbuhan aktif, dan pemulihan penyakit. Ketahanan terumbu karang di daerah tersebut menjadikannya tempat yang ideal untuk dilakukan rehabilitasi karang karena kondisinya membantu memastikan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dari karang yang baru ditransplantasikan. “Ini merupakan lokasi yang ideal untuk mencoba metode rehabilitasi karang yang dapat diperluas dan direplikasi di tempat lain di sekitar KKP Nusa Penida atau bagian lain Bali dan Indonesia,” ujar Rili.

Rili Djohani juga menambahkan sehubungan dengan restorasi ekologi,  adopsi ini juga bertujuan untuk memberikan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat lokal melalui lapangan kerja dan pelatihan langsung, kegiatan sosialisasi, dan dengan membuat lokasi baru untuk kegiatan snorkeling dan menyelam. ” komitmen dan partisipasi seluruh anggota masyarakat amat diperlukan dalam upaya pelestarian laut saat ini terutama dalam menjaga  laut dari berbagi kemungkinan ancaman yang merusak, ” imbuhnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Made Sudarsana, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, AA Putra Wedana, Camat Nusa Penida Komang Widyasa Putra.

 

Sumber : Humas Pemkab Klungkung