Lepas Predikat Gepeng Asal Munti Gunung, Bupati Lakukan Pendekatan Spritual
Karangasem (Metrobali.com) –
Untuk melepas predikat penggepeng warga Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, SH bersama Wakil Bupati I Made Sukerana, SH dan seluruh SKPD terkait akanngaturang pakemit di Pura Puseh Desa Pakraman Munti Gunung terkait Usaba Dangsil di Pura Puseh setempat, Jumat (18/10/2013). Bupati akan didampingi Camat Kubu dan sejumlah anggota DPRD Karangasem asal Dapil setempat. Hal itu dikatakan Kepala Bagian Humas Protokol Setda Kabupaten Karangasem Drs. I Putu Arnawa, S.Ag, M.Si, Rabu (16/10/2013).
Putu Arnawa mengatakan, pendekatan spiritual yang dilakukan Bupati Geredeg dalam memberi motivasi kepada masyarakat Muntigunung, pada hakekatnya untuk mendorong semangat kemandirian dalam menjalani kehidupan sehari-hari tanpa harus melakukan kegiatan turun gunung meminta-minta. Untuk itu, jika rasa bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi bisa dipertebal melalui kekhusukan melaksanakan ritual upacara Usaba Dangsil, maka krama Muntigunung akan memperoleh berkah sehingga malu untuk menggepeng dan meminta-minta.
”Yang terpenting adalah upaya menyerap informasi dikalangan warga Muntigunung baik bidang kemiskinan baik kultural maupun konvensional, pemanfaatan rumah pintar dan program prioritas lainnya yang penting bagi warga Munti Gunung,” ujar Putu Arnawa.
Ditambahkan Putu Arnawa, berbagai program telah dialokasikan untuk memberdayakan masyarakat di Munti Gunung, sejauh ini masih perlu terus dibangkitkan bersama masyarakat sehingga ketenangan dan kesejahteraan masyarakat makin baik di kemudian hari. Sejumlah program yang sudah berjalan antara lain penyedian air bersih dengan mengambil sumber dari Danau Batur merupakan perjuangan Pemkab bekerjasama dengan Pemkab Bangli.
Selama ini, upaya mengatasi kesulitan air bersih diwilayah MuntiGunung, Tianyar Barat satu-satunya diperoleh dari sumber air di Danau Batur Bangli dengan di-ijinkannya melakukan pengeboran air oleh Pemkab setempat mulai tahun 2009. Proyek dilaksanakan untuk membuat sumur bor guna mengalirkan air menuju Muntigunung bagian atas.
“Sekitar 2 milyar rupiah lebih dana yang bersumber dari APBN pusat dialokasikan untuk membiayai distribuasi air tersebut tahun 2010, termasuk infrastruktur jalan juga sudah memadai dengan aspal hotmix, pengalokasian rumah pintar untuk memberdayakan dan mencerahkan warga, pembangunan pendidikan dengan membangun SD Filial, SMP 1 atap serta berbagai skema paket bantuan dan program yang sudah dialokasikan di MuntiGunung,” sambungnya.
Putu Arnawa mengaku Optimis distribusi air bersih di wilayah MuntiGunung dapat diatasi sehingga memberi dampak peningkatan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat menjadi lebih produktif. Melalui ketersediaan masalah air diharapkan memberi stimulasi terhadap meningkatnya berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Acara pekemit Bupati Geredeg berkaitan dengan pelaksanaan Usaba Dangsil, yang akan menyuguhkan aturan ribuan Dangsil oleh krama MuntiGunung. Adapun tingkatan Dangsil bervariasi meliputi Dangsil tumpang 9, tumpang 7, tumpang 5 dan Dangsil Tumpag 3 yang dibuat krama sinoman. Sarana Dangsil dibuat dari buah, jaje goring, ketupat dan pisang bernilai sekitar Rp. 250.000 merupakan symbol persembahan kepada Dewa Wisnu sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah kesejahteraan. Prosesi Usaba Dangsil yang dilaksanakan selama 3 hari diiringi 4 barung gong dipuput oleh Jro Kubayan Alitan I Wayan Sunya dan Jro Kubayan Kelihan Mastri. BUD-MB
4 Komentar
mare inget ken nyame yaaann,,,,,?????aliang nake cepokan panake massa…dewa enggong undang lamun jleme cre arnawa mragatang sing kal ngenen,sekenang ngurus gumi karangasem jroo….mkejang gaene sing karuan,,dermaga kapal pesiar, gedung kesenian, gor..dll..10 tiban baang mimpin karangasem ane sugih tuah nyaman2 caine deen yaan,,,,
Tullll…..masak dg cara gitu..bisa melepas predikat daerah penghasil Gepeng…jaka sembung naik ojek ndak nyambung jex…..,cuma untuk program pencitraan deen , kalike oknum2…..cuma pinter pencari muka karo kue…..,jeg megrudugan proyek …ne mokoh….kroni2 ne ia deen….jeg de percaya.Kuluk ngamah kacang…nto….
beh ne mare bupati n jajaranne lengeh,,ape hubunganne mekemit di pure puseh munti gunung dg menurunkan angka gepeng,,,beloge de abani ideh2,,yen kene carane pemerintahe nuntasang kemiskinan yen nyidaang tuntas bane kemiskinanne di kubu,,care di munti gunung, pedahan,paleg,dukuh,belong,manik aji dan ne lenan sing be aeng,,paling pang maan pencitraan deen,,,pidan waktu kal nyalonan awak pang mepilih kanti nekor ke pedaan ngidih suara,,ke pure puseh mejanji kal ngemaang bantuang meru,,kayang jani sing ade baane,,mudahan pang tangkep KPK polone gredeg,,,
Makasi pak wayan beserta jajaranya,mdh2an ulian ento nyak masyarakat muntine semakin sadar nyak ye suud megepeng, tp perlu masih tau, bahwa munti itu di pakai kedeok olih desa lien, makasi.