Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPRD Bali Gusti Putu Widjera mengharapkan kepada warga yang menderita sakit dan memiliki Kartu Jaminan Kesehatan Bali (JKBM) agar memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Kami harapkan warga masyarakat memanfaatkan kartu JKBM tersebut dengan sebaik-baiknya, karena pelayanan tersebut sama dengan pasien umum,” kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali Gusti Putu Widjera saat bertatap muka dengan tokoh Desa Nongan di Karangasem, Minggu (25/8).

Ia mengatakan saat ini masih banyak warga yang belum memahami pentingnya kartu JKBM tersebut, karena itu perlu lebih disosialisasikan kepada masyarakat, terutama di pedesaan.

“JKBM tersebut perlu disosialisasikan agar warga memahami penggunakan bantuan kesehatan secara gratis tersebut. Namun semuanya didanai dari APBD provinsi, kabupaten dan kota,” kata politikus Partai Demokrat Bali.

Ia mengharapkan para medis, baik puskesmas maupun rumah sakit pemerintah harus melayani pasien yang menggunakan JKBM, tanpa membeda-bedakan dengan pasien umum.

“Baru menggunakan JKBM jangan diharap pasien tersebut tidak membayar, tetapi pemerintah membayarnya melalui dana anggaran APBD,” ucapnya.

Widjera mengaku menyayangkan masih ada petugas medis yang mempersulit pasien yang menggunakan JKBM, padahal mereka sudah membawa kartu keluarga, namun masih saja meminta KTP.

“Mestinya kalau sudah pasien itu menunjukkan KK, tak perlu lagi KTP. Sebab KTP bisa diterbitkan jika warga memiliki KK dari daerah bersangkutan,” ucapnya.

Dikatakan, warga yang mendapatkan pelayanan JKBM adalah warga yang memiliki KK Provinsi Bali.

“Yang mendapat mendapatkan pelayanan JKBM adalah masyarakat Pulau Dewata,” kata Widjera.

Ia mengatakan sejak program JKBM tahun 2010 warga Bali sudah merasakan manfaatnya. Karena itu program tersebut harus dilanjutkan dan didukung.

“Program tersebut harus semua mendukungnya. Sebab biaya pelayanan sangat mahal. Apalagi warga kurang mampu ketika mereka sakit tentu sangat membutuhkan dan terbantu untuk kesembuhannya,” katanya. AN-MB