Saleh Partaonan Daulay

Jakarta (Metrobali.com)-

Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah untuk segera mencairkan dana biaya operasional sekolah (BOS) bagi madrasah-madrasah di seluruh Indonesia.

“Dana BOS itu sangat penting terutama untuk menutupi kekurangan honor guru-guru honorer. Tidak ada alasan logis argumentatif pemerintah yang dapat diterima untuk menghambat pencairan dana BOS tersebut,” kata Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (8/5).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebutkan ada kepala madrasah di Pamekasan yang sampai melelang sepeda motornya seharga Rp7,5 juta untuk menutupi pembayaran honor guru-guru honorer di sekolahnya.

“Masa kepala madrasah lebih peka daripada pemerintah. Kasihan para guru honorer yang mengharap honor hanya Rp400.000 hingga Rp600.000 dari dana BOS itu,” tuturnya.

Selain untuk membayar honor guru-guru honorer, Saleh mengatakan dana BOS juga diperlukan untuk menutupi biaya operasional sekolah lainnya.

Bagi madrasah-madrasah swasta di daerah pelosok, bantuan BOS itu nilainya sangat penting. Setidaknya, madrasah-madrasah itu bisa memanfaatkan untuk membeli keperluan rutin sekolah seperti alat tulis, penghapus, spidol, dan lain-lain.

Saleh menilai pencairan dana BOS tersebut ada ketidakadilan. Pasalnya, kasus keterlambatan pencairan dana BOS tidak terjadi di sekolah-sekolah umum.

Karena itu, wajar jika kemudian pengelola madrasah-madrasah merasa dianaktirikan.

“Kalau mau jujur, peranan madrasah dalam mencerdaskan masyarakat cukup besar. Berapa banyak alumni madrasah yang sudah menjadi pemimpin di negeri. Mohon itu dijadikan sebagai pertimbangan oleh pemerintah,” pungkasnya. AN-MB