limbah hotel

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPRD Bali Nyoman Tirtawan mendesak pemilik restoran dan hotel melakukan pengelolaan limbah sebagai upaya menciptakan lingkungan hidup bersih di Pulau Dewata secara maksimal.

“Saya mengamati pengelolaan limbah restoran dan hotel belum secara maksimal, terbukti pembuangan limbah ke got belum jernih,” katanya di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan pemerintah daerah harus mengawasi pembuang limbah restoran dan hotel, walau mereka telah memiliki instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), tapi tidak sepenuhnya menjamin air limbahnya sesuai dengan persyaratan dan aturan.

“Pemerintah harus mengawasi secara ketat terhadap air limbah yang dibuang oleh restoran dan hotel tersebut. Harus setiap saat limbah yang dibuang ke selokan itu dilakukan uji laboratorium dalam upaya memenuhi persyaratan IPAL,” ucap politikus Partai NasDem.

Ia mengatakan jika pemilik restoran dan hotel melakukan pengolahan limbahnya secara benar, maka air limbahnya akan jernih dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

“Saya lihat beberapa restoran dan hotel limbahnya yang dikelola mengeluarkan air berwarna. Itu artinya pengelolaan IPAL belum secara maksimal,” katanya.

Yang terpenting, kata dia, harus ada kesadaran dari pemilik restoran maupun hotel bersangkutan dalam penanganan limbahnya.

“Kalau mau serius penanganan limbah bisa dengan biaya murah. Contohnya restoran dengan ukuran sedang bisa menekan biaya pengelolaan limbah,” kata pemilik Restoran Bambu di Singaraja itu.

Tirtawan berharap Bali sebagai daerash tujuan wisata dunia harus secara maksimal melakukan pengolahan limbah, terlebih restoran dan hotel yang ada di pingir pantai dan sungai.

“Semua pemilik restoran dan hotel harus melakukan pengolahan limbah yang maksimal dalam menjaga Bali tetap bersih lingkungannya. Bali harus terus baik dari citra wisatawan sehingga kunjungan semakin meningkat,” katanya. AN-MB