Foto: Ketua PHDI Kabupaten Lampung Tengah Ketut Suwendra (tengah) saat menerima rombongan program  Media Informasi Pembangunan (Press Tour) Pemprov Bali, Selasa (19/11/2019).

Lampung (Metrobali.com)-

Berbagai permasalahan masih dihadapi umat Hindu yang ada Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Salah satunya dalam hal pendidikan.

Ketersediaan buku-buku pelajaran agama Hindu baik untuk siswa SD, SMP hingga SMA/SMK dirasakan masih sangat minim. Begitu juga sekolah-sekolah di daerah ini kekurangan guru agama Hindu.

Demikian terungkap dalam kegiatan Media Informasi Pembangunan (Press Tour) Pemprov Bali yang melibatkan jajaran Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali dan puluhan wartawan dari Bali, Selasa (19/11/2019) saat mengunjungi orang-orang Bali dan umat Hindu yang tinggal di Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Kunjungan dipusatkan di Sekretariat Kantor PHDI Kabupaten Lampung Tengah, Jalan Pentas Tari Bali, R.G Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung.

Rombongan dipimpin Asisten III Pemprov Bali I Wayan Suarjana bersama Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Sutha Diana dan jajaran yang diterima Ketua PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Kabupaten Lampung Tengah Ketut Suwendra dan jajaran.

“Anak didik dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK kekurangan buku ajar agama Hindu. Ini memprihatinkan,” kata Suwendra kepada rombongan wartawan dari Bali.

Ia mengungkapkan bahkan sering terjadi hanya ada satu buku pelajaran agama Hindu untuk satu  kelas. Lalu akhirnya terpaksa siswa harus memperbanyak buku tersebut dengan cara difotokopi.

“Kalau ada perubahan buku atau buku baru pelajaran agama Hindu seiring tidak sampai ke sekolah. Jadi saat ujian sering materinya tidak nyambung,” terang Suwendra.

Ketersediaan guru agama Hindu untuk sekolah-sekolah di Lampung Tengah juga dirasakan masih minim. “Kami juga kekurangan guru agama Hindu apalagi banyak yang akan pensiun,” jelas Suwendra.

Diungkapkannya, saat ini di Lampung Tengah ada 134 orang guru agama Hindu yang berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) ditambah juga sejumlah guru honorer.

Namun jumlah ini tidak sepadan dengan jumlah sekolah dan jumlah siswa  yang beragama Hindu. Dimana setidaknya ada 20 ribu siswa Hindu dari tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.

“Yang dibutuhkan paling tidak 30 orang lagi guru agama Hindu PNS. Sementara tahun ini hanya ada satu formasi CPNS untuk guru agama Hindu di Lampung Tengah,” ungkap Suwendra.

Sementara itu  Asisten III Pemprov Bali I Wayan Suarjana mengungkapkan kunjungan ke PHDI Kabupaten Lampung Tengah Tengah serangkaian Press Tour ini untuk melihat perkembangan warga Bali di Lampung yang ada di daerah ini sejak tahun 1962.

Ia pun menyikapi berbagai hal yang disampaikan Ketua PHDI Lampung Tengah dalam kunjungan ini. Misalnya terkait buku-buku agama Hindu atau kebutuhan lainnya seperti menyangkut pendidikan, pembangunan pura dan lainnya.

Suarjana meminta PHDI Kabupaten Lampung mengajukan permohonan bantuan ke Pemprov Bali. “Pemprov Bali siap membantu warga Bali di Lampung sesuai mekanisme dan aturan pemerintahan yang ada,” pungkas Suarjana. (dan)