Madrid (Metrobali.com)

Barcelona menelan kekalahan untuk pertama kalinya di Liga Spanyol pada musim ini dan gagal merestorasi keunggulan tiga angka mereka atas Atletico Madrid di puncak klasemen, ketika mereka takluk 0-1 di markas Athletic Bilbao pada Minggu.

Barca kembali tidak diperkuat Lionel Messi yang cedera, yang diperkirakan baru dapat kembali pada pertengahan Januari, dan menampilkan salah satu penampilan terburuk mereka di musim ini saat menghadapi Bilbao di Stadion San Mames.

Pekan menyedihkan bagi sang juara Spanyol itu, yang termasuk kekalahan 1-2 dari Ajax Amsterdam di Liga Champions pada Selasa, berubah dari buruk menjadi semakin buruk ketika penyerang Bilbao Iker Muniain mencetak gol dari jarak dekat pada menit ke-71.

Barca mengerahkan segenap tembakan ke gawang saat melawan tim Basque itu, di mana penyerang asal Brazil Neymar tampil mengecewakan, dan ini merupakan kedua kalinya dalam 15 pertandingan musim ini di mana mereka kehilangan angka setelah bermain imbang 0-0 di Osasuna pada Oktober.

Pasukan Gerardo Martino memiliki koleksi angka yang sama dengan Atletico yakni 40 angka, menyusul kemenangan 2-0 klub Madrid itu atas tim promosi Elche pada Sabtu, sedangkan Real Madrid, yang menang 4-0 atas Real Valladolid pada Sabtu, termasuk disumbangkan trigol Gareth Bale, tertinggal tiga angka di peringkat ketiga.

Bilbao mengakhiri laju tidak pernah menang sebanyak 14 pertandingan dari Barca dan mengalahkan mereka untuk pertama kalinya sejak Mei 2006, untuk melompati Villarreal ke peringkat keempat dengan koleksi 29 angka.

“Itu adalah permainan terbuka melawan musuh yang hebat, yang menekan kami dengan kuat dan tahu bagaimana cara bermain,” kata gelandang Barca Sergio Busquets saat diwawancarai di tepi lapangan oleh televisi Spanyol Canal Plus.

“Mereka memiliki momen-momen mereka dan kami memiliki m(momen-momen) kami namun jika kami tidak mengambil peluang-peluang kami, maka itu akan menjadi semakin berat,” tambah pemain internasional Spanyol itu.

“Yang dapat kami lakukan adalah memberi ucapan selamat kepada Athletic dan bangkit sebab tidak ada pilihan lain.” “Kami harus belajar dari kesalahan yang kami buat, yang tentu saja ada beberapa, namun juga dari hal-hal positif.” Dampak yang sedikit Tanpa pemain terbaik dunia Messi yang menciptakan kekacauan di lini depan, Barca kekurangan kreativitas saat melawan Bilbao yang bermain terorganisir.

Neymar memaksa kiper tuan rumah Gorka Iraizoz melakukan penyelamatan bagus pada menit ke-12, namun klub Basque itu menolak untuk memberikan ruang dan waktu kepada para pemain Barca, sehingga mereka menciptakan beberapa peluang bersih pada babak pertama.

Mereka nyaris mencetak gol melalui umpan silang yang jatuh ke penguasaan Muniain dan ia menanduk bola lurus ke kiper Jose Manuel Pinto, yang bermain untuk menggantikan Victor Valdes yang tengah cedera.

Cesc Fabregas memberi umpan kepada Neymar lima menit setelah turun minum, namun penyerang Brazil itu, yang perlu mengganti sepatunya pada babak pertama setelah terpeleset beberapa kali, hanya mampu melepaskan sepakan melebar.

Bilbao, yang layak mendapatkan kemenangan ini dan tidak terkalahkan di kandang sendiri pada musim ini, nyaris menggandakan keunggulan mereka setelah gol Muniain ketika Pinto melakukan penyelamatan bagus dari sundulan Gaizka Toquero.

Martino memasukkan Pedro namun penyerang Spanyol itu hanya memberi sedikit dampak, dan Bilbao dengan nyaman menggenggam keunggulan mereka.

Martino, yang mengambil alih jabatan pelatih dari Tito Vilanova pada musim panas, mengeluhkan bahwa wasit semestinya mengusir gelandang Bilbao Ander Iturraspe pada menit ke-60 setelah ia menjatuhkan Neymar saat sang pemain berpeluang mencetak gol.

Iturraspe selamat dari hukuman, yang memicu protes keras dari para pemain Barca.

“Insiden dapat mengubah jalannya pertandingan,” kata Martino pada konferensi pers.

“Saya pikir selama 70 mmenit kami superior di lapangan, namun setelahnya itu adalah pertandingan yang berbeda.” “Kami memiliki momen-momen ketika kami menguasai pertandingan dengan baik, namun apa yang mungkin kurang kami miliki adalah operan akhir yang akurat.” Trigol penting Pada pertandingan yang dimainkan lebih awal, tekanan terhadap pelatih Valencia Miroslav Djukic terangkat berkat trigol penting dari penyerang Jonas yang membawa timnya menang 3-0 atas tamunya Osasuna.

Osasuna harus kehilangan kapten Patxi Punal pada menit ke-16, karena melakukan tekel berbahaya terhadao Dani Parejo sebelum Jonas mencetak gol dari jarak dekat sebelum turun minum.

Pemain Brazil itu mencetak gol keduanya tiga menit menjelang babak kedua, dan mengubah skor menjadi 3-0 pada menit ke-53 saat Valencia naik ke peringkat kesembilan dengan 20 angka.

Sevilla menempel zona kualifikasi Eropa ketika mereka menang 2-0 atas rival Andalusianya Granada dan mempererat genggaman mereka di peringkat kedelapan dengan 22 angka.

Rival sekota Sevilla, Real Betis, bermain imbang 2-2 di kandang dari sesama tim papan bawah Rayo Vallecano, dan tetap menghuni dasar klasemen. (Ant/Reuters)