Semarapura (Metrobali.com)-

Tim SAR bersama polisi dan masyarakat menemukan dua orang korban perahu tenggelam yang sudah tidak bernyawa lagi, Rabu (21/9) malam sehingga jumlah korban tewas menjadi 13 orang.

“Identitas korban itu belum diketahui, namun yang pasti korban kapal tenggelam bertambah,” kata Kepala Subbagian Humas Polres Klungkung AKP Ida Bagus Syiwa, Kamis.

Saat ini pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR, aparat kepolisian serta warga setempat. Pihaknya berharap korban hilang yang mencapai 12 orang segera bisa ditemukan semuanya.

Selain itu, dia juga berharap cuaca cerah, sehingga pencarian korban yang hilang segera bisa dilakukan.

Sebelumnya Kepala Polres Klungkung AKBP Tri Wahyudi menyatakan bahwa kecelakaan perahu bermotor di perairan Laut Jungut, Nusa Lembongan, yang menewaskan 11 orang ditambah dua orang yang baru ditemukan itu akibat faktor cuaca.

“Tiba-tiba gelombang besar menerjang perahu mereka. Gelombang setinggi empat meter tersebut membuat perahu terbalik,” katanya di Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.

Perahu nelayan “Sri Murah Rejeki” itu panjangnya mencapai 20 meter dan berkapasitas 40 orang atau 10 ton barang. Saat baru berlayar 200 meter meninggalkan dermaga di Desa Jungut Batu, perahu tersebut diterjang ombak.

Akibatnya, perahu yang ditumpangi 35 penumpang, termasuk satu nakhoda dan dua ABK itu tenggelam. Selain menewaskan belasan penumpang, peristiwa itu mengakibatkan belasan penumpang lainnya hilang, sedangkan sisanya selamat.

Bendesa adat Jungut Batu I Ketut Gunaksa menuturkan bahwa sekitar pukul 24.30 Wita warga mendengar teriakan orang minta tolong.

Setelah mengetahui ada perahu terbalik, warga serentak memberikan pertolongan, sedangkan sebagian warga lain melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Nusa Penida yang selanjutnya meneruskan laporan tersebut kepada Badan SAR Nasional di Denpasar.

“Malam itu juga tim SAR langsung melakukan pencarian dibantu warga setempat,” katanya.

Dikutif dari Antara