Foto: Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) saat mengunjungi Pasar Tradisional di Renon, Sabtu (24/10/2020).

Denpasar (Metrobali.com)-

Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 2, Gede Ngurah Ambara Putra-Made Bagus Kertha Negara (Amerta) melanjutkan roadshow “gerebek” pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar.

Kali ini paslon nomor urut 2 yang diusung Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai NasDem ini menyambangi pasar tradisional di Desa Adat Panjer dan Renon pada Sabtu (24/10/2020).

Ada alasan khusus Amerta memberikan perhatian serius terhadap keberadaan pasar tradisional. Sebab bagi paslon yang dikenal Satya Wacana dan Satya Laksana ini, pasar tradisional merupakan salah satu benteng ekonomi kerakyatan yang berbasis kearifan.

Karenanya bagi Amerta eksistensi pasar tradisional harus terus diperkuat dengan revitalisasi yang juga mengaraha ke digitalisasi namun dengan tetap mempertahankan jati diri sebagai pasar tradisional yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya.

“Selain kita ingin memperkenalkan diri ke pasar-pasar, mensosialisasikan paslon nomor urut 2, tentu kita ingin terus meningkatkan potensi pasar yang ada sebagai benteng ekonomi kerakyatan,” kata Calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra.

“Bagaimana pun pasar tradisional itu menjaga kearifan lokal kita supaya kearifan lokal ini tetap terbangun sebagai budaya kota Denpasar,” imbuh Ngurah Ambara.

Karenanya, kata Ngurah Ambara, pihaknya mendorong revitalisasi pasar tradisional ke depan tidak hanya bagaimana membangun dan meningkatkan sarana prasarana dan fasilitasnya tapi budayanya juga harus dibangun dan dipertahankan.

Pasar tradisional tidak terlalu formal,  konsep menyama braya di pasar harus jadi perekat interaksi sosial dan pelestarian budaya kita. Inilah yang dianggap jadi salah satu kekuatan dan faktor pembeda atau keunikan pasar tradisional dibandingkan pasar modern atau mall-mall yang kian menjamur di Kota Denpasar.

“Tadi kita lihat ada tawar-menawar yang jadi bagian budaya yang sekiranya bisa menyenangkan masyarakat. Paling tidak ada interaksi diantaranya mereka,” ungkap Ngurah Ambara.

Calon Wakil Walikota Denpasar Made Bagus Kertha Negara menambahkan revitalisasi pasar tradisional baik yang dikelola Pemerintah Kota Denpasar maupun yang dikelola desa adat menjadi progam yang akan terus digalakkan oleh Amerta.

Baginya digitalisasi pasar tradisional menjadi suatu keharusan baik dalam upaya meningkatkan daya saing pasar tradisional itu sendiri agar tidak mati dengan menjamurnya pasar modern hingga juga agar memberikan peningkatan kesejahteraan kepada para pedagang pelaku UMKM di dalamnya.

“Yang penting juga bagaimana revitalisasi dan digitalisasi pasar tradisional ini mampu berkontribusi pada peningkatan pendapatan daerah, agar tidak juga ada kebocoran-kebocoran,” kata Bagus Kerta Negara.

Sementara itu dalam grebek pasar ini Ngurah Ambara dan Bagus Kertha Negara bersama tim Relawan Amerta dengan penuh antusias langsung membagikan masker dan kaos bergambar Amerta serta brosur dan selebaran visi misi Amerta kepada para pengunjung/pembeli, pedagang hingga kepada para tukang suun (pembawa barang belanjaan).

Pembagian masker dan baju kaos tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan.

Amerta juga secara langsung mensosialisasikan visinya yakni Membangun Denpasar yang Berseri (Bersih, Sejahtera dan Indah) Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana.

Visi ini ditunjang dua misi utama. Pertama , mewujudkan masyarakat Denpasar yang berbudaya, adil, inovatif dan sejahtera. Kedua, mewujudkan Denpasar sebagai salah satu Smart City berdaya saing di Indonesia.

Hadir pula Ketua Tim Pemenangan Amerta Wayan Mariyana Wandhira, Ketua Tim Relawan Amerta Kota Denpasar AA Kartika Putra bersama puluhan relawan serta sejumlah tokoh. (dan)