Kujungan Wisatawan Meningkat, Tingkat Hunian Hotel Dikarangasem Tetap Rendah

Karangasem,  (Metrobali.com)

 

Pemda Karangasem diharapkan dalam melaksanakan promosi pariwisata agar lebih fokus tepat sasaran terutama dalam hal destinasi dan fasilitas yang ada.

Pasalnya, yang terjadi belakangam ini di Karangasem, tingkat kunjungan destinasi meningkat namun tidak berpengaruh terhadap jumlah hunian atau home stay.

Bahkan, tingkat hunian dihotel – hotel yang ada di Kabupaten Karangasem sepanjang tahun 2019 ini masih bisa dikatakan sangat rendah dan belum memenuhi target sehingga cukup berat untuk mengejar target pajak.

“Kondisi ini disebabkan karena wisatawan datang ke karangasem hanya berkunjung saja, seperti kunjungan ke Pura Lempuyang misalnya, wisatwan hanya datang berkunjung kesana kemudian sorenya mereka balik lagi ketempatnya menginap diluar Karangasem,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karangasem, I Wayan Kariasa saat menghadiri acara Gathering Pajak Hotel dan Reetaurant tahun 2019 dengan Tema Validasi database pajak hotel dan restauran sebagai upaya mengoptimalkan penerimaan pajak daerah digedung DPRD Karangasem, pada Jumat (08/11/2019).

Dalam kegiatan yang dihadiri langsung oleh PJ Sekda Karangasem, I Gusti Gede Rinceg, Kepala BPKAD Karangasem, I Made Sujana Erawan beserta ratusan orang perwakilan dari pihak hotel dan restaurant tersebut, Kariasa menilai bahwa selama ini pemerintah Karangasem masih belum maksimal dalam melakukan promosi pariwisata di Karangasem.

Pihak restoran dan hotel sendiri selama ini sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan promosi, untuk meningkatkan kunjungan dan hunian di Karangasem, hanya saja itu semua belum cukup. Dirinya berharap agar pemerintah tidak berdiam diri dan berani mengalokasikan dana untuk keperluan promosi.

“Kalo mancing ikan besar ya umpannya harus besar. Potensi besar cuma kail dan umpan masih kecil. Kita berharap kedepan ini harus diseimbangkan,” kata Kariasa.

Sementara itu, untuk sector pajak Hotel dan Restauran di Karangasem sejauh ini dari target pajak yang telah ditentukan Rp.27 Miliar hingga saat ini sudah terrealisasi sebesar Rp.23 miliar. Pihaknya optimis hingga akhir tahun target pajak bisa terkejar. (Sua)