Rapar Pleno KPU Senin 9-6-14 terkait DPT

Jembrana (Metrobali.com)-

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jembrana Senin (9/6) menggelar rapat pleno penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pilpres 2014. Rapat yang dipimpin Ketua KPU Jembrana Gusti Ngurah Darmasanjaya itu juga dihadiri tim pemenangan capres-cawapres Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta Rajasa, Ketua Panwaslu Jembrana, Kesbangpol Pemkab Jembrana, perwakilan dari Dinas Kepedudukan dan PPK se-Jembrana.

Dalam rapat pleno itu, KPU Jembrana menetapkan DPT Pilpres 2014 sebanyak 222.732, naik dari jumlah DPT saat pileg 222.129. sedangkan jumlah TPS turun dari 579 menjadi 407 TPS.

Menanggapi penetapan DPT tersebut, Ketua Panwaslu Jembrana Pande Ady Muliyawan saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sempat menemukan data yang tidak rasional dari DPT Pileg sebelumnya. “Kami sebelumnya sempat merekomendasikan 20 orang yang namanya ganda. Apa sudah termasuk itu kami cek dulu, apalagi KPU masih ada waktu untuk melakukan perbaikan” jelas Pande.

Pada kesempatan itu, Pande juga mengingatkan terkait adanya black campaign yang belakangan marak terjadi di media sosial facebook. Pasalnya pihaknya mengalami kesulitan dalam menindak karena tidak memiliki kewenangan. “Kami tidak memiliki kewenangan kampanye hitam lewat media, sehingga terkesan ada pembiaran” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Jembrana Gusti Ngurah Darmasanjaya mengatakan terjadinya penambahan 20 orang pemilih dalam DPT Pilpres itu karena terjadi pengurangan yang cukup banyak, diantaranya adanya pemilih yang meninggal dunia 530 orang, pemilih ganda 93 orang, pindah domisili 982 orang, alih status 6 orang dan pemilih pemula 1.775 orang.

Terkait dengan pemasangan atribut, Nengah Suardana, anggota KPU Jembrana lainnya mengatakan tidak ada eksekusi, namun hanya memberi rekomendasi dengan bersurat ke tim pemenangan untuk diturunkan. “Sesuai dengan PKPU 16/2014 KPU hanya memberi rekomendasi, tidak ada kewenangan untuk mengeksekusi” ujarnya. MT-MB