Denpasar (Metrobali.com)-
 Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali mengimbau masyarakat di Pulau Dewata tidak menjadi golput (golongan putih) pada Pilkada 15 Mei 2013 dan mengabaikan selebaran yang berisi ajakan untuk tidak memilih.

“Gunakan hak pilih secara baik demi pembangunan dan kemajuan masa depan Bali lima tahun ke depan,” kata Ketua KPU Bali Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, di Denpasar, Senin (12/5).

Pada masa tenang Pilkada Bali ini, terlihat di beberapa ruas titik di Kota Denpasar tertempel selebaran ajakan golput. Selebaran itu berbunyi “Jangan memilih, memilih berarti melepaskan tanggung jawab. Siapa pun pemimpinnya tidak akan mengubah hidupmu dan itu menyedihkan. Tidak memilih adalah pilihan” “Kami imbau masyarakat menggunakan hak pilih, walaupun mungkin ada yang belum sampai formulir C6-nya atau tidak dapat, namun namanya sudah terdaftar, silakan datang ke tempat pemungutan suara dengan membawa KTP,” ujarnya.

Menurut dia, kalau ternyata masih ada masyarakat yang tidak terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT), disilakan untuk membawa KTP dan kartu keluarga (KK). Masyarakat bisa memilih di TPS yang terdekat dengan alamat domisili, asalkan surat suara di TPS tersebut masih tersisa.

Ia menambahkan bagi masyarakat yang beragama Hindu agar saat menyalurkan suara menggunakan pakaian adat, sedangkan umat lainnya menyesuaikan.

“Ketentuan pakaian ini juga sudah tertera dalam surat undangan formulir C-6 dan masyarakat dapat mencoblos dari pukul 07.00-13.00 wita,” katanya.

Di sisi lain, pihaknya mengharapkan pada hari kedua masa tenang pilkada ini seluruh atribut pasangan calon telah diturunkan dan tidak ada lagi kegiatan yang berbau kampanye oleh tim pemenangan maupun kandidat.

Pilkada Bali diikuti oleh dua pasangan calon, Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Nyoman Sukrawan dan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta. INT-MB