Foto: Kegiatan Lovina Move On sinergi KPRK Bali dan IWAPI Buleleng.

Singaraja (Metrobali.com)-

Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali bekerjasama sama dengan IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kabupaten Buleleng menggelar progam Lovina Move On selama dua hari, 7-8 November 2020.

Lovina Move On merupakan bagian dari progam KPRK Move On sesi ketiga yang bertajuk “Wisata UMKM”. Jadi konsepnya bagaimana menggeliat destinasi wisata dan memberdayakan UMKM agar bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Untuk diketahui, Lovina Move On ini juga dilaksanakan dalam rangka Hari Pahlawan Nasional 2020 dan Gebyar IWAPI Buleleng III. Dalam acara itu ada banyak kegiatan seperti pameran kuliner, fashion dan kerajinan; talkshow; demo tata rias rambut dan berkain; dan gala fashion dan lomba fashion show.

Tak hanya itu, nantinya dalam Lovina Move On juga terdapat lelang kaget dan dendang cerita; lomba jukung dan wisata dolphin; lomba foto Bali I Miss U hingga Zumba. Kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Ketua KPRK Provinsi Bali Dr. A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., menjelaskan, dalam KPRK Move On Ketiga ini pihaknya ingin  berwisata bersama UMKM sebagai upaya dalam menggeliat ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

“Jadi setiap kabupaten kami datangi dan kami akan lihat mana yang lebih kita bisa support lagi dan belum disentuh oleh pemerintah. Jadi yang belum disentuh biar semua menikmati geliat ekonomi,” tutur Tini Gorda usai pembukaan acara, Sabtu (7/11/2020) didampingi Ketua DPC IWAPI Buleleng, Ni Luh Putu Gunatri.

Dalam wisata UMKM ini, Tini Gorda berkolaborasi dengan pelaku pariwisata dalam hal ini owner dari pengelola villa, hotel dan sebagainya. UMKM yang sudah memiliki produk juha diajak olehnya untuk berwisata sambil bersinergi dengan pihak hotel. Melalui cara ini, pihak hotel juga diharapkan mendapatkan geliat ekonomi.

“Jadi kita sambil menginap, kita berpameran, kita berkegiatan dalam dua hari ada talkshow dan sebagai dan pada puncak acara. Kita akan adakan lelang secara virtual juga. Jadi offline sama online,” papar Tini Gorda yang juga Ketua Umum DPD IWAPI Provinsi Bali ini.

Tini Gorda menceritakan, Lovina dipilih sebagai tempat melaksanakan wisata UMKM dikarenakan selama tujuh bulan wisata dolphin di sana sudah tidak bergerak akibat pandemi Covid-19.

Akibat pariwisata yang sudah tidak bergerak maka juga berdampak pada yang lain salah satunya keberadaan jukung yang diam dan sebagainya.  “Jadi kami selalu memilih tempat di mana yang paling minus dan kegiatan paling up,” jelas akademisi Undiknas Denpasar yang juga Kepala Pusat Studi Undiknas ini.

Di sisi lain, Lovina dipilih sebagai tempat kegiatan karena secara kebutulan salah satu anggota KPRK memiliki villa di sana. Dengan adanya kegiatan ini, berbagak villa di di sebalahnya juga dapat imbas juga karena ada yang menyewa kamarnya.

“Jadi kami selama dua hari sudah bisa melakukan wisata dolphin, adakan lomba jukingnya. Jadi semua satu paket sehingga betul-betul mata rantai  ekonomi itu tercipta dalam dua hari tersebut,” kata Tini Gorda yang juga Direktur Eksekutif GTS (Good-Trustworthy-Smart) Institute Bali ini.

Setelah pihaknya melakukan kegiatan di sana, ada pula  program We Love Bali yang akan dijalankan di sana. Namun program tersebut berbeda dengan yang digagas oleh Tini Gorda karena We Love Bali hanya menginap dan melihat daerah wisata.

Jadinya peserta dalam We Love Bali itu hanya diajak untuk menginap gratis, melihat daerah wisata tanpa mengajak UMKM untuk ada di dalamnya.

Sementara dalam kegiatan Lovina Move On, Tini Gorda betul-betul totalitas dan ingin berbagi kepada berbagai pihak bahwa tidak hanya berbicara pariwisata. Namun di dalam pariwisata itu ada UMKM yang menggerakan dan sebagainya.

Sebelum melakukan kegiatan Lovina Move On ini, Tini Gorda telah melakukan kegiatan berbagi 1000 masker dan alat pelindung diri (APD). Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan 2M yaitu mengurangi dan membagi dan juga 5M berupa mengurangi, membagi, memberdayakan yang akhirnya menjadi binaan.

Dari hasil binaan itu dirinya tidak lagi ingin memberikan bantuan cuma-cuma, tetapi membuatkan media untuk bisa semua UMKM itu bisa lagi berproduksi, berjualan dan senang-senang melalui wisata UMKM.

Selain di Lovina, kegiatan yang sama juga bakal dilaksanakan pada 29 dan 30 November di Villa Dedari Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Kegiatan di sana tetap sama konsepnya, tetapi disesuaikan dengan situasi venue yang ada

Kegiatan di Gianyar, kata Tini Gorda, nanti modelnya di dalam villa akan didesain UMKM berpameran sehingga nantinya akan diajak berbagai wisatawan untuk melihat villa sambil memasarkan produk UMKM yang sedang melakukan pekerjaan produksi dan sebagainya. “Nah itu lebih pada apa yang dia lakukan, kita pindahkan miniaturnya ada di villa tersebut,” tuturnya.

Ketua DPC IWAPI Buleleng, Ni Luh Putu Gunatri,  menambahkan GEBYAR IWAPI BULELENG merupakan program berkelanjutan DPC IWAPI Kabupaten Buleleng yang bertujuan untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat Bali khususnya kaum wanita Buleleng melalui program mencetak 100 pengusaha wanita buleleng dan program pendampingan-pendampingn lainnya di masa pandemi Covid-19.

“DPC IWAPI Buleleng mencoba merealisasikan program GEBYAR IWAPI Buleleng sebagai bentuk kepedulian membangkitkan kembali pariwisata Buleleng di masa pandemi Covid-19,” ucapnya.

Gunatri meyakini melalui kegiatan ini akan muncul semangat baru dan inovasi baru dalam perkembangan pariwisata dan perekonomian di Kabupaten Buleleng, khususnya bagi pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner, fashion dan kerajinan serta bangkitnya wisata dolphin di Lovina.

“Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan atau support masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan ini dengan bersama-sama bangkit “Dari Oleh Untuk Kita” dengan Bangga Buatan Indonesia,” pungkasnya. (dan)