Denpasar (Metrobali.com)-

Pemkot Denpasar dengan visi misi mewujudkan  kota kreatif  berwawasan budaya terus melakukan pengembangan dan peningkatan pengetahuan khususnya bagi perajin di Kota Denpasar. Kesuksesan industri kreatif seperti endek dan bordir, dilirik Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tasikmalaya Jawa Barat   untuk melakukan kerjasama saling menunjang baik dari sisi edukasi, pemasaran dan  sharing informasi. Seperti kunjungan kerja yang dilakukan Walikota Tasikmalaaya H. Budi Budiman beserta rombongan di Kota Denpasar pada kamis (3/10) yang diterima langsung Walikota Denpasar I.B. Rai  Dharamwijaya Mantra. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kota Denpasar Ny.I.A. Selly Dharmawijaya Mantra, Sekda Denpasar A.A.N. Rai Iswara beserta Instansi terkait lainnya.

Walikota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra dalam ucapan selamat datangnya mengatakan  Denpasar sebagai daerah persimpangan yang setiap pagi jumlah penduduknya mengalami peningkatan yang berpengaruh pada peningkatan kepadatan lalu lintas, dimana  luas Kota Denpasar mencapai 1.270 Km persegi dengan 800 ribu jiwa lebih penduduk. “Dengan potensi yang ada kami berupaya mengembangkan berbagai produk UKM yang ada di Kota Denpasar. Terimakasih atas kepercayaan  Dekranasda Tasikmalaya yang terkenal dengan industri bordirnya yang saat ini melakukan kerjasama dengan Denpasar secara bersama-sama mengembangkan jaringan usaha serta tukar menukar keunggulan. Kami menyambut baik kerjasama Dekranasda  Tasikmalaya bersama Dekransada Kota Denpasar yang merupakan hal baik dalam meningkatkan dan konsen mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya para perajin,” ujar Rai Mantra.

Saat ini Denpasar sedang getol mengembangkan warisan masyarakat yakni kain tenun ikat endek. Keberadaan endek yang sudah ada sejak dulu kembali dibangkitkan sejak tahun 1998, dan Denpasar saat ini kembali melahirkan menggencarkan pemakaian endek. Dengan konsep industri kreatif kami kembalikan industri masyarakat dan mendekatkan  dengan akses pengolahan dan pemasarannya.

“Endek inilah yang sedang kami galakan yang berawal dari beberapa perajin di Denpasar yang mati suri, sehingga kita coba untuk gali dasar dari ekonomi budaya, dan saat ini kembali bangkit dengan ciri khas yang dimiliki masing-masing perajin,” ujar Rai Mantra. Seperti saat ini yang tidak dapat membendung persaingan kehadiran produk luar yang masuk dengan harga murah yang dapat mematikan industri masyarakat, sehingga dari program ini diharapkan perajin endek di Denpasar dapat hidup kembali. Dimana  saat ini produk Kota Denpasar ada dua yakni kain ikat endek dan produk spa yang telah eksport hingga ke luar negeri.

Sementara Walikota Tasikmalaya H. Budi Budiman yang didampingi Ketua Dekranasda Tasikmalaya Ny.Hj. Eti Atiah Budiman, serta Sekda H. Idi S. Hidayat mengatakan industri kerajinan Kota Tasikmalaya saat ini memiliki 8 komoditi unggulan seperti bordir, batik, kelom geulis, payung geulis, kerajinan anyaman mendong, anyaman bambu, kerajinan kayu, dan makanan olahan yang tersebar di 10 kecamatan dengan sebanyak 2.823 unit usaha.

Lebih lanjut Budiman menjelaskan dengan berkunjung ke sentra-sentra UKM binaan Dekranasda Kota Denpasar, maka akan memberikan tambahan wawasan mengenai aspek produksi, quality kontrol, packaging dan lain sebagainya. Disamping itu pula, komunikasi langsung sesama pengusaha akan berpotensi membangun jaringan antara satu sama lain yang dapat dikembangkan menjadi kerjasama bisnis di kemudian hari. “Saya melihat Kota Tasikmalaya cukup potensial dan para pengrajinnya pun cukup kreatif, namun kalau dilihat memang Denpasar ini dan Bali lebih kreatif serta inovatif, maka untuk itu kita mencari solusi serta kerjasama  yang bisa dilakukan” kata Budiman. Selebihnya Budiman mengatakan dalam dunia usaha paradigma yang paling menonjol adalah bagaimana kita bisa menjalin kerjasama dari hulu ke hilir, dan besar harapan kami kerjasama ini bisa terus dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan lagi.

Diakhir acara, sebagai wujud keseriusan atas kerjasama ini maka Dekranasda Kota Tasikmalaya menawarkan agar disepakatinya beberapa ruang lingkup kerjasama yang akan menjadi fokus dari isi kerjasama antara kedua lembaga Dekranasda tersebut, yang dituangkan dalam Naskah Keinginan atau Letter Of Intent.  NGURAH-MB