Gubernur Bali Wayan Koster saat memimpin rapat rencana pengembangan infrastruktur kereta api, Jumat, 10 Mei 2019 pukul 15.00, di Jaya Sabha. Rapat dihadiri oleh pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan RI yaitu Dirjen Perkeretaapian, Kepala Badan Litbang, Dirut PT Kereta Api Indonesia beserta jajarannya.

Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Wayan Koster ingin pengoperasian unit dan jalur kereta api di Bali nantinya tetap harmonis dengan alam dan budaya Bali serta ramah lingkungan.

“Kita ingin desain yang beda, dengan estetika dan ciri khas tersendiri, dengan sentuhan (nuansa, red) lokal. Jadi berbeda dengan daerah lain. Bali ini kecil, tapi selalu dilihat dunia,” ungkap Gubernur Koster dalam Pemaparan dan Diskusi Pembangunan Kereta Api Provinsi Bali di Jayasabha, Denpasar pada Jumat (10/5) sore.

Menurut Koster, konsep transportasi kereta api merupakan bagian dari program infrastruktur darat, laut dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai pelaksanaan visi  Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru yang dilaksanakan melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana.

Dan, pejabat Kemenhub yang hadir dalam rapat itu menyambut baik gagasan Gubernur Bali untuk mengembangkan transportasi berbasis kereta api di Bali untuk mendukung pelayanan masyarakat dan kualitas pelayanan kepariwisataan di Bali.

Pejabat dari Kemenhub tersebut menyampaikan konsep kereta api yang akan dikembangkan di Bali adalah kereta api listrik agar ramah lingkungan sesuai visi bapak gubernur. Tahapan persiapan pelaksanaan akan diawali dengan penandatangan Nota Kesepahaman antara Menteri Perhubungan dengan gubernur Bali dan Dirut PT Kereta Api Indonesia.

”Tahapan pelaksanaan akan dimulai tahun 2020. Astungkara, dumogi semuanya dilancarkan,” kata Gubernur yang kaya akan gagasan brilian ini.

Orang nomor satu di Bali ini melanjutkan, pembangunan kereta api di Bali  ke depan adalah sebagai perwujudan pembangunan transportasi yang memadai di Pulau Dewata. Bali ‘kan jadi tujuan wisata dunia, jadi sorotan internasional. Sudah sepantasnya punya jaringan transportasi yang memadai,” terangnya.

”Jalur kereta api yang akan dikembangkan adalah keliling Bali, namun lebih dulu diprioritaskan adalah jalur Bandara Ngurah Rai – Mengwitani- Singaraja,” kata Koster.

Masyarakat pun menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini, merespon baik rencana tersebut. “Respon masyarakat luar biasa untuk rencana pengembangan akses untuk transportasi umum ini,” sebutnya.

Ke depan, Koster menyatakan akan terus mendorong penyempurnaan sistem transportasi di Bali. “Transportasi darat, laut dan udara akan terus disempurnakan selain untuk masyarakat, juga mendukung industri pariwisata di Bali,” ujarnya .

Selain itu, pemerintah pusat menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 20 juta orang per tahun. Bali sendiri tetap menjadi destinasi wisata unggulan untuk menggaet kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.

“Dan ini mesti didukung oleh sarana transportasi yang baik,” tegas pria asal Sembiran, Buleleng ini.

Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Gede Pasek Suardika menyatakan dukungannya, bahkan mendorong realisasi pembangunan dan pengembangan kereta api di Bali.

“Ini juga sesuai amanah Bapak Presiden yang mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas nasional,” terangnya.

Ia juga menyarankan agar jalur kereta api nantinya bisa terhubung pula dengan bandara dan pusat-pusat kegiatan lain, sehingga mempercepat akses dan layanan pada masyarakat.

Editor : Hana Sutiawati