Seoul, (Metrobali.com) –

Korea Selatan telah memulangkan kapal penangkap ikan milik Korea Utara yang sempat ditangkap setelah kru kapal tersebut meminta untuk dikembalikan ke negara mereka, kata para pejabat militer Korea Selatan Jumat.

Kapal penangkap ikan Korut dengan tiga pelaut didalamnya pada Kamis malam (27/3) ditangkap kapal patroli Korsel di sebelah selatan Laut Kuning, wilayah perbatsan yang menjadi persengketaan. Kapal tersebut sempat menolak untuk mundur meskipun kapal angkatan laut Korsel telah mengeluarkan tembakan peringatan.

Setelah dilakukan penyelidikan semalam ditemukan bahwa kapal itu tidak bisa berlayar kembali ke utara karena mesin kapal yang mendadak rusak, kata Kepala Staf Gabungan Korsel.

“Kapal penangkap ikan itu akhirnya diserahkan kepada kapal angkatan laut Korea Utara pada Jumat pagi, setelah awaknya mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka tidak berniat untuk membelot,” katanya.

Angkatan Laut Korsel sendiri telah menyampaikan kepada rekannya, angkatan laut Korea Utara, bahwa penangkapan awal kapal ikan tersebut bertujuan untuk memastikan keselamatan kru.

Perbatasan maritim, yang secara tidak resmi diakui oleh pihak Korut, merupakan tempat kejadian bentrokan singkat berdarah antara angkatan laut Korsel dan Korut pada 1999, 2002 dan 2009. Serangan Korea Utara di perbatasan maritim itu bukanlah suatu hal yang tidak biasa.

Sebuah kapal patroli Korea Utara pada 25 Februari lalu melanggar batas laut yang ditetapkan, yakni pada awal masa latihan militer bersama Korsel – AS, kemudian kapal Korut itu mundur setelah ada peringatan dari angkatan laut Korea Selatan.

Sementara pelanggaran perbatasan laut pada Kamis malam itu terjadi setelah hampir 15.000 tentara Korsel dan AS melaksanakan latihan pendaratan kapal amfibi selama 12 hari di lepas pantai tenggara Korsel.

Pihak Korut memandang kegiatan semacam itu sebagai latihan provokatif untuk invasi dan berisiko menambah ketegangan militer yang sudah memanas.

Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir telah melakukan serangkaian peluncuran roket dan rudal jarak pendek, yang memicu kecaman dari pemerintah Korsel dan AS.

Pada Rabu, Korut juga melakukan uji tembak dua rudal balistik jarak menengahnya, yang hampir saja menyerang wilayah Jepang.

(Ant) –