Seoul, (Metrobali.com) –

Kapal angkatan laut Korea Selatan mengeluarkan tembakan peringatan, Kamis, dan menangkap sebuah kapal penangkap ikan Korea Utara yang menorobos perbatasan Laut Kuning yang disengketakan, kata pejabat-pejabat militer.

Kapal itu berlayar di satu mil laut sebelah selatan perbatasan pada pukul 17.26 waktu setempat sehingga kapal partroli Korea Selatan harus mengambil tindakan terhadap, kata kementerian pertahanan Korsel.

“Pihak kami memberikan tembakan peringatan karena kapal Korea Utara itu tidak mengindahkan peringatan berkali-kali agar mundur,” kata juru bicara kementerian kepada AFP.

Kapal dengan tiga orang itu ditangkap dua jam kemudian karena tak berhasil berlayar kembali ke perairan utara, kemungkinan dikarenakan cuaca berkabut dan gelombang besar, ujarnya.

Penyelidikan akan dilakukan terhadap awak kapal untuk memastikan apakah penerobosan itu memang tidak disengaja, katanya.

Juru bicara mengatakan tindakan keras oleh Korea Selatan tidak dapat dielakkan sehubungan dengan adanya ketegangan tinggi di sepanjang perbatasan laut.

Kapal angkatan laut Korea Selatan mengirimkan pesan melalui radio kepada kapal militer Korea utara yang sedang berada di perbatasan laut.

Pesan itu disampaikan untuk mengabarkan bahwa penangkapan dilakukan terhadap kapal nelayan tersebut untuk memastikan keselamatan awaknya, ujarnya.

Perbatasan maritim, yang tidak diakui secara resmi oleh Pyongyang, merupakan tempat terjadinya bentrokan-bentrokan singkat namun berdarah pada tahun 1999, 2002 dan 2009.

Serangan-serangan Korea Utara terhadap perbatasan maritim bukan sesuatu yang tidak biasa.

Sebuah kapal patroli Korea Utara melakukan pelanggaran perbatasan laut pada 25 Februari, yaitu saat dimulainya latihan militer bersama yang digelar oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Kapal Korut itu akhirnya mundur setelah mendapat peringatan dari angkatan laut Korea Selatan.

Aksi penerobosan oleh kapal penangkap ikan Korut hari Kamis terjadi setelah hampir 15.000 pasukan Korea Selatan dan AS memulai latihan landas amfibi mereka yang berlangsung 12 hari –terbesar dalam dua dekade terakhir ini.

Latihan militer bersama itu dilakukan di perairan tenggara Korsel, akan berlangsung hingga 7 April dengan melibatkan sekira 10.000 personel pasukan AS.

Korea Utara melihat latihan-latihan bersama itu sebagai ancang-ancang untuk melakukan serangan.

Korut juga menganggap latihan militer bersama AS-Korut akan makin mengobarkan suhu ketegangan militer yang sebelumnya sudah mendidih.

Pyongyang telah melancarkan serangkaian peluncuran roket dan peluru kendali jarak dekat dalam beberapa minggu terakhir ini, yang mengundang kecaman dari Seoul dan Washington.

Pada Rabu, Korut melakukan uji coba peluru kendali balistik jarak menengah yang mampu menghantam Jepang.

Resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa melarang Korea Utara melakukan uji coba peluru kendali balistik dan Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengatakan pertemuan tertutup hari Kamis untuk membahas kemungkinan mengeluarkan kecaman atas peluncuran peluru kendali terbaru yang dilakukan Korut.

(Ant) –