Ilustrasi-mata-ok

Denpasar (Metrobali.com)-

Komando Resor Militer 163/Wira Satya melakukan operasi katarak gratis bagi masyarakat umum dan keluarga TNI serangkaian dengan hari jadinya ke-53.
“Operasi ini kami tujukan bagi masyarakat yang kurang mampu, dan keluarga dari anggota TNI,” kata Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel (Inf) Anton Nugroho di Denpasar, Sabtu (1/3).

Operasi dilaksanakan di Rumah Sakit TNI Angkatan Darat (RSAD) Udayana itu diikuti oleh 163 orang yang sebagian besar berasal dari masyarakat kurang mampu di sekitar Kota Denpasar.

“Tapi ada juga beberapa pasien yang berasal dari berbagai daerah di Bali,” katanya.

Anton Nugroho menjelaskan bahwa sebelum menjalani proses operasi pasien yang mendaftar harus menjalani cek kesehatan oleh tim dokter di RSAD Udayana.

“Awalnya ada 300 orang yang mendaftar, namun karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan jadi hanya separuhnya yang jadi,” ujarnya.

Pengecekan kesehatan sendiri telah dilakukan satu minggu sebelumnya. Namun bagi masyarakat yang baru mendaftar untuk mengikuti operasi langsung dilakukan pengecekan kesehatan di tempat.

Operasi katarak gratis tersebut akan dilaksanakan sampai hari minggu (2/3) ditempat yang sama. “Untuk besok akan dilakukan pelepasan perban bekas operasi di RSAD Udayana,” katanya.

Dokter yang melakukan operasi tersebut, lanjut Anton Nugroho, berasal dari Jakarta yang dibantu oleh sebuah yayasan, serta beberapa dokter dari RSAD Udayana. Anggota dari Korem 163/ Wira Satya yang ikut dilibatkan dalam acara tersebut mencapai 50 orang.

Sebelumnya operasi katarak gratis tersebut direncanakan dilakukan di Aula Korem 163/ Wira Satya, namun karena alasan kebersihan dan kenyamanan pasien dan dokter akhirnya dipindahkan ke RSAD.

“Nantinya jika ada keadaan yang gawat bisa langsung di bawa ke unit gawat darurat RSAD Udayana,” ujar Anton.

Sementara salah seorang keluarga pasien asal Kabupaten Tabanan Wayan Netra mengungkapkan syukur atas diselenggarakannya operasi gratis tersebut karena bisa membantu untuk menghemat biaya karena operasi katarak mencapai Rp8 juta.

“Paling tidak uang untuk operasi bisa digunakan untuk membeli kacamata,” katanya yang menemani mertua operasi katarak.

Untuk pendaftaran dia mengaku hanya dimintai kartu keluarga dan kartu tanda penduduk. AN-MB