saksi hany

Klungkung ( Metrobali.com )-

Diana Sari alias Nana 22 korban mutilasi semasa hidupnya adalah sosok wanita pendiam. Jika pergi selalu pamit dan saban hari menangis akibatnya korban sesak nafas. Korban tidak pernah makan dan setiap pulang kerja saksi selalu membawakan makanan. Hal itu disampaikan Saksi Eny Rahmawati 32 alias Hany ketika dilaksanakan Rekontruksi Kamis ( 26/6 ) di kos – kosan jalan Kenyeri IX Klungkung.

“ Ya Nana ( korban ) orangnya pendiam tidak banyak bicara, jika ke mana – mana selalu pamit dengan saya, “ ujar Hany. Korban tidak pernah makan, dan saya yang selalu membawakan makanan sepulang kerja, imbuhnya. Bahkan dia ( korban ) pernah mengatakan “ biarpun saya tidak makan seminggu yang penting saya tidak kehilangan Fikri alias Ikik ( tersangka ),”

Sementara itu sehari sebelum korban menghilang, saksi Senin pagi ( 16/6 ) sempat melihat korban memakai pakaian longdres duduk di teras depan kos membawa tongkat. Saksipun menegor korban dengan bertanya kenapa bawa tongkat dan korban menjawab kalau yang dibawa bukan tongkat ini samurai. “ Saya sempat melihat korban duduk sambil mempermainkan tongkat yang ternyata itu menurut korban samurai, “ ujar Hany.

Selanjutnya tersangka datang dan mengajak korban masuk ke kamar kos. Hany mengatakan selama korban di kamar tidak pernah mendengar suara atau kegaduhan. Begitu tersangka dilihatnya keluar mengendarai sepeda motor Yamaha Soul  EA 6692 AG milik korban dirinya  sempat mengedor gedor kamar kos korban namun tidak dibuka bahkan suarapun tidak dan dirinya pergi masuk kamar karena tersangka datang yang langsung masuk kamar.

Selanjutnya tersangka dari mulai datang kemudian masuk kamar tidak keluar begitu juga korban, dirinya mulai merasa curiga dan sempat menggedor gedor kamar korban namun tidak dibuka dan dirinya hanya mendengar suara air kran mengalir dan suara musik. Dirinyapun keluar dari kos untuk membuang sampah. Begitu hendak buang sampah alangkah terkejutnya dirinya melihat aliran limbah di got depan kos airnya berwarna merah dan temuan itupun disampaikan buruh bangunan yang lagi bekerja. “Saya sempat menghubungi pemilik kos atas temuan itu namun tidak ditanggapi, “ ujarnya. Dari sana saya tambah curiga dan was was terhadap korban, imbuhnya.

Keesokan harinya Selasa ( 17/6 ) saksipun pergi kerja menjaga konter HP yang ada di Inti Supermarket Kopas Srinadi. Ditempat kerja dirinya sempat cerita kalau kehilangan teman dikos dan temannya mengatakan jangan jangan temannya yang ditemukan di Gembalan karena berita penemuan mayat santer terdengar. Saksipun baru yakin kalau itu korban Nana karena melihat foto di koran yang ada ciri—ada tahi lalat di leher kanan dan gigi korban rata serta bersih.

Kemuadian apa yang terjadi setelah kejadian tersebut. Saksi menceritakan kalau malam harinya mimpi didatangi korban. Dalam mimpi korban berdiri depan kloset di mana kepala tidak ada begitu juga kakinya. “ Saya malam hari dicari korba dalam mimpi, dimana korban berdiri di kloset tanpa kepala dan kaki, “ ujarnya.

Keesokan harinya saya diamankan polisi kerena sebelumnya saya dicari cari anggota buser, imbuhnya. Setelah pindah kos, saksipun dikejar korban di dalam mimpi. “ Kemana saya pergi selalu dihantui korban, dan malam bermimpi kalau korban minta didoakan dan berpesan sampaikan maafnya kepada orang tuanya, “ ungkap Saksi. Sekarang dia sudah tenang dan ketawa. Pesannya sudah saya sampaikan ke orang tuannya dan tahlilan ( Doa ) bersama teman teman di tempat yang baru sudah saya lakukan, ujar Hany.

Ditanyak apakah kabar berita kalau korban sedang Hamil, saksipun membantah dengan mengatakan kalau korban sedang datang bulan bahkan dirinya yang membelikan Softex ( pembalut ) untuk korban. Korban menurutnya datang bulan dari hari Jumat ( 13/6 ) hingga dibunuh. “ Saya yang  tahu kalau korban datang bulan dari hari Jumat ( 13/6 ) hingga dibunuh, “ ujarnya dengan mimik serius dengan mengatakan bahwa berita itu bohong.

Sementara itu Rekontruksi sedang berlangsung di mana warga di luar banyak yang menyaksikan jalannya rekontrusi. Tampak pengaman dari anggota Polres Klungkung berjaga jaga diluar dan Police Line dipasang. Ada sebanyak 148 adegan Rekontruksi dilakukan belum termasuk saat membuang potongan tubuh korban yang dimasukan dalam tas kresek warna hitam diwilayah Klungkung dan Karangasem Bukit Jambul. SUS-MB