Keterangan Poto :  Kakak sepupu korban saat ditemui di Polsek Kawasan Laut Gilimanuk. Korban memakai topi

Jembrana (Metrobali.com)-

Seorang penumpang bus Jawa Indah L 7852 UV jurusan Surabaya-Denpasar dengan pengemudi Wahyu Suryawan (47) dari Banyuwangi tercebur ke laut di Selat Bali, Senin (4/11) malam.

Korban Dominggus Tongorongo (22) dari Sumba Barat, NTT tercebur ke laut sekitar pukul 20.15 Wita ketika menumpang KMP Gilimanuk 1. Saat itu KMP Gilimanuk 1 baru saja berlayar dari demaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Adanya kejadian tersebut personil Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jembrana bersama Polair Polres Jembrana dan TNI AL kemudian melakukan pencarian, namun korban belum ditemukan.

Sementara itu kakak sepupu korban bernama Daniel Denge Rode (23) dari Desa Perbobatang, Kecamatan Kodei, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT mengatakan bahwa korban bersama dirinya akan pulang ke kampung halaman untuk berobat. Pasalnya adiknya (korban) memiliki riwayat sakit ginjal. Sebelumnya selama tiga bulan mereka sempat bekerja di Jakarta sebagai buruh proyek.

“Adik saya itu sakit ginjal. Dari Jakarta dia terus pegang perut karena sakit” ujar Daniel Denge Rode ditemui di Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Selasa (5/11).

Ia mengaku berangkat bersama adiknya (korban) dari Jakarta pada hari Minggu (3/11) naik bus dengan tujuan Surabaya. Dari Surabaya mereka kembali naik bus pada Senin (4/11) dengan tujuan Denpasar. Dalam perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya dan dari Surabaya sampai di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, korban sempat muntah-muntah dan merasa pusing.

Saat bus naik kapal, mereka sempat membeli permen di kantin kapal dan korban sempat merokok. “Setelah membeli pernen saya dan adik kembali ke bus. Adik saya berjalan dibelakang” ujarnya

Tidak berselang lama tiba-tiba terdengar suara seperti ada yang jatuh ke laut. Setelah melihat ke belakang ternyata adiknya tidak ada.

“Saya lihat kebelakang adik saya sudah tidak ada. Saya lihat ke laut, adik saya masih berenang” tuturnya.

Melihat korban masih berenang, ia kemudian turun ke dek bawah dan melapor ke petugas kapal. Namun saat dilihat ke laut adiknya (korban) sudah tidak ada.

“Sewaktu mengikuti saya, dia (korban) masih merokok. Kapal bergoyang, tapi sedikit” imbuhnya.

Kejadian tersebut menurutnya sudah disampaikan kepada keluarganya di Sumba Barat dan adiknya yang bekerja di Sanglah. “Saya maunya pulang hari ini. Saya lagi menunggu jemputan adik saya yang bekerja di Sanglah” ujarnya.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (SAR) Jembrana, Komang Sudiarsa mengatakan, pencarian di hari kedua terhadap korban masih dilakukan dan hasilnya masih nihil. “Hari ini pencarian dimulai dari pukul 06.20 Wita. Tapi sampai sore ini korban belum ditemukan. Kemarin malam juga kami bersama Polair dan TNI AL juga melakukan pencarian” ujar Sudiarsa, Selasa (5/11). (Komang Tole)