World-of-Coffee

Gothenburg, Swedia (Metrobali.com)-

Dalam rangka  memperkuat penetrasi pasar kopi spesialti Indonesia di pasar Nordic, KBRI Brussel menggandeng Kementerian Perindustrian, Pertanian, Perdagangan, Pemerintah Provinsi Aceh dan Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) berpartisipasi dalamWorld of Coffee expo 2015 yang diselenggarakan oleh Specialty Coffee Association Europe (SCAE) 16-18 Juni 2015. Sebagaimana dikemukakan Catur Sugiyanto, Atase Pertanian KBRI Brussels, pada event kali ini, Indonesia memasarkan 10 kopi yang sudah memiliki sertifikat Indikasi Geografis dan membawa 45 jenis kopi single origin untuk diperkenalkan di pasar Nordic.

Pavillion Indonesia menempati area 85  m2  berhadapan dengan area kompetisi olah kopi (roasting, latte, taste, dan brewing), sehingga akan menjadi pusat perhatian pengunjung. Indonesia mengusung tema Home of World Finest Coffee dalam kerangkaRemarkable Indonesia. Disamping itu, pavilion dilengkapi dengan peta lokasi kopi yang sudah bersertifikat indikasi geografis untuk memperkuat pesan kepada pengunjung bahwa Indonesia kaya kopi bercitarasa tinggi.

World of Coffee Expo dipilih menjadi media untuk memperkuat penetrasi pasar kopi mengingat bahwa event ini sudah diakui secara global, dilakukan secara rutin berpindah dari satu kota besar ke kota yang lain, dan selalu menjadi arena untuk mencari kopi pilihan, membuat network baru, serta melakukan kontrak pembelian. Dengan lebih dari 35. 000 pengunjung dalam setiap expo yang berkepentingan dalam bisnis kopi dari berbagai penjuru, maka kesempatan untuk memasarkan kopi spesialti Indonesia menjadi lebih besar.

Partisipasi Indonesia dalam expo kopi event besar seperti ini juga telah dilakukan di Dublin pada tahun 2014. Kopi Gayo Aceh, Bali Kintamani, Java Preanger, dan Ijen Raung dipasarkan dalam expo tersebut dan direspon positif oleh pasar dengan kontrak pengiriman Kopi Gayo dan Java Preanger. MPIG (Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis) dari Toraja, Flores Bajawa, dan Jawa Barat juga hadir untuk berinteraksi langsung dengan pecinta kopi di wilayah Irlandia dan sekitarnya.

Strategi memperkuat posisi pasar kopi spesialti Indonesia di pasar Eropa senantiasa perlu terus dilakukan. Hal ini mengingat bahwa dari 10 besar negara dengan konsumsi kopi tertinggi, 9 diantaranya adalah negara-negara di Eropa seperti Finlandia, Norwegia, Swedia, Belanda, Denmark, Jerman dan Belgia. Branding kopi dengan perlindungan indikasi geografis, organik, dan 90 persen dihasilkan oleh petani kecil terus diperkuat. Selain itu, kita berkomitmen untuk tidak hanya mengekspor kopi dalam bentuk biji (green) namun juga olahan untuk memperoleh nilai tambah di dalam negeri. Ciaaattt-MB