Konsultan CSR Belanda Tawarkan Kerjasama Pengolahan Sampah Dengan Pemkot Denpasar

Denpasar (Metrobali.com)-

Konsultan Coorporate Social Resposibility (CSR) Negara Belanda, Dana Van Hess bersama pimpinan proyek Yvone, Rabu (5/3) bertemu dengan Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra  diruang kerja Kantor Walikota Denpasar. Kehadiran kedua konsultan CSR ini menawarkan kerjasama dalam pengelolaan sampah.

“Kehadiran kami kali ini di Pemerintah Kota Denpasar ingin menawarkan kerjasama dalam bidang pengelolaan sampah, serta memberikan edukasi baik kepada siswa sekolah dan masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah di masing-masing rumah tangga,” ujar Dana Van Hess.

Lebih lanjut dikatakan pihaknya telah melakukan terobosan dalam pengelolaan sampah di Negara Afrika, dan hingga saat ini masih berjalan. Pengelolaan di Negara Afrika menurntya menyiapkan tenaga pengangkut sampah yang datang ke masing-masing rumah warga untuk melakukan pemilahan dari sampah an organik dan organik. Bagaimana sampah disetiap rumah warga langsung dilakukan pemilahan dari sampah kertas, plastik, dan sampah organik yang dapat dilakukan pengolahan kembali menjadi kompos. Sementara sampah kertas yang dihasilkan oleh warga di Afrika dikirim ke pabrik pengolahan untuk dijadikan bahan yang bernilai ekonomis. Disamping itu dalam pengelolaan sampah tersebut pihaknya juga membentuk suatu daerah percontohan yang telah mampu melakukan pengelolaan sampah secara baik. Sementara terkait tawaran yag akan diberikan kepada Pemerintah Kota Denpasar hampir sama dengan program pengelolaan sampah di Negara Afrika yang dianggapnya telah mampu melakukan perubahan menciptakan lingkungan yang bersih.

Sementara Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik tawaran dari CSR Belanda yang akan melakukan edukasi kepada masyarakat dan siswa sekolah dalam mengelola sampah. Walikota Rai Mantra yang didampingi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar, Ketut Wisada menjelaskan pihaknya telah melakukan pemilahan sampah sejak tiga tahun lalu dengan melibatkan kadus/kaling dimasing-masing banjar yang ada di Kota Denpasar. Disamping itu juga beberapa sampah an organik seperti plastik, kertas, dan sampah lain yang dapat diolah diambil oleh bank sampah yang telah di bentuk dimasing-masing desa.

Untuk menindaklanjuti tawaran dari CSR Belanda ini menurut Rai Mantra agar dilakukan secara bertahap dengan memberikan data akurat terkait dengan program pengelolaan sampah yang telah di lakukan DKP Kota Denpasar, dari pengolahan sampah di TPA Suwung, Bank Sampah, hingga pengelolaan sampah yang dilakukan dimasing-masing sekolah. Sehingga dari data ini mereka dapat melakukan langkah-langkah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Disamping itu juga Rai Mantra minta kepada Kadis DKP untuk segera membentuk pilot projek di Desa atau Kelurahan  dengan melibatkan masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah. PUR-MB