Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali , Made Mangku Pastika, menerima  Konsul Jenderal Jepang untuk Bali, Kazuo Shibata, di ruang kerjanya, Selasa (19/11). Kazuo Shibata menjelaskan bahwa jumlah kunjungan wisatawan Jepang yang datang ke Bali tahun 2012 mencapai  angka 230.000 orang dan diperkirakan meningkat lagi di tahun 2013. Hal ini diharapkan akan bisa terus meningkat  sehingga akan berpengaruh saling menguntungkan ke dua belah pihak. Ia  juga memuji potensi alam Bali yang menjadi daya tarik para wisman untuk mengunjungi pulau dewata. Selain itu proyek besar seperti renovasi Bandara Ngurah Rai dan TOL Bali Mandara diharapkannya berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat Bali.  

Shibata  juga menyoroti kebersihan lingkungan terutama sampah plastik yang berserakan di obyek-obeyk wisata, yang jika dibiarkan akan berpengaruh buruk terhadap citra Bali yang sudah  bagus di mata Internasional selama ini, Ia  juga menyarankan Pastika untuk memikirkan rencana pembangunan untuk sepuluh tahun kedepan agar masalah seperti ini tidak terjadi lagi bagi generasi yang akan datang.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Pastika yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Ida Bagus Kade Subhiksu dan Kepala Biro Humas, Ketut Teneng, menyampaikan terima kasih terhadap masukan dan kritikan yang disampaikan Kazuo Shibata. Hal ini akan dijadikan acuan untuk terus  membenahi obyek-obyek wisata yang ada, Gubernur Pastika membenarkan bahwa masalah utama yang dihadapi Bali sebagi daerah tujuan wisata selama ini adalah kemacetan lalu lintas dan sampah.

Pastika menambahkan bahwa masalah kemacetan lalu lintas untuk sementara sudah bisa teratasi dengan adanya TOL Bali mandara, tetapi masalah sampah masih menjadi PR buat Pemerintah Provinsi Bali ke depan. Akan tetapi sudah banyak usaha telah dilakukan baik oleh Pemerintah Provinsi, Pemrintah Kabupaten/Kota maupun swasta dalam menyelesaikan masalah sampah ini. Usaha-usaha seperti membeli sampah plastik yang terkumpul, mengerahkan siswa sekolah untuk ikut memungut sampah plastik serta melakukan daur ulang terhadap sampah plastik. “Usaha-usaha tersebut memang tidak akan efektif sebelum bisa merubah kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Inilah pekerjaan buat pemerintah dan masyarakat Bali ke depan kalau mau melihat Bali bersih,” pungkasnya.DA-MB