Terumbu Karang Buleleng
Buleleng (Metrobali.com)-
Konservasi terumbu karang di perairan belahan Bali Utara tepatnya di perairan Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak dan Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng gaungnya hingga internasional. Yang tadinya banyak terumbu karang rusak akibat ulah tidak bertanggung jawab oleh oknum pencari ikan hias dengan menggunakan Bom, bisa dipulihkan dan dilestarikan dengan baik. Seperti pada Tahun 2012 lalu, pelestarian terumbu karang di Desa Pemuteran mendapat penghargaan internasional.
Dan kini di bulan September 2014, kembali memperoleh penghargaan internasional yang kali ini diberikan kepada Desa Bondalem. Untuk pelestarian terumbu karang di Desa Bondalem  yang meraih pengakuan dunia dan penghargaan Special  Cristal Trophy Designed and Donated By Tiffany & Co yang diserahkan di  San Fransisco Amerika oleh Coral Reef Alliance (CRA) pada  hari Sabtu (20/9). Penghargaan ini diterima langsung oleh Nyoman Sugiartha pemerhati lingkungan laut di kawasan perairan Bondalem. Dalam menerima penghargaan ini, Nyoman Sugiartha didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Kadiskanla Buleleng, Nyoman Sutrisna, Kasi Konservasi Tata Ruang Laut dan Pesisir Diskanla Buleleng, Abdul Manaf serta dihadiri pula oleh Menteri Perikanan dan Kelautan RI ,Sharif Cicip Sutarjo.
Perwakilan CRA di Indonesia (Indonesian Field Representative), Veronika Niken Dewi A, Kamis (25/9) di Ranggon Sunset menjelaskan bahwa tidak mudah bagi CRA untuk memberikan pengharagaan (award) terhadap individu maupun kelompok yang konsern melakukan konservasi terhadap lingkungan. “ Dalam seleksi, dilakukan sangat ketat. Begitu juga dalam memberikan penilaian tidaklah sembarangan. Salah satu yang dinilai, sejauhmana kegigihannya melakukan kegiatan konservasi hingga manfaat yang bisa didapatkan” ucapnya. “Penerima penghargaan ini, sebelumnya harus bersaing dengan perwakilan dari negara-negara lain, seperi United State Amerika, Zanzibar, Honduras dan Fiji. Mereka bersaing dengan nominator dari beberapa Negara” imbuh Niken Dewi A.
Lebih lanjut ia mengatakan sebenarnya, Nyoman Sugiartha dan Abdul Manaf adalah dua orang pemerhati lingkungan laut di kawasan perairan Bondalem yang mendapat nominasi Award  dan berkesempatan pergi ke Hawai, San Fransisco. “Namun akhirnya hanya Nyoman Sugiartha yang berprofesi sebagai nelayan dan pecalang menggondol Award CRA di Amerika Serikat, berkat kegigihannya melakukan konservasi  terumbu karang (coral) di perairan Bondalem” ungkap Niken Dewi A.
Seperti apa kegigihan Nyoman Sugiartha sehingga mendapat award internasional? Ternyata bukannya secara instan Nyoman Sugiarta melakukan konservasi terumbu karang ini. Dia melakukannya sejak 10 tahun yanglalu. Pada awalnya, Nyoman Sugiartha ini mengira terumbu karang hanya merupakan benda mati yang tidak memiliki fungsi apapun. Namun berkat mengikuti berbagai pelatihan tentang terumbu karang, secara berangsur-angsur yang bersangkutan memahami sedikit demi sedikit memahami manfaat dari terumbu karang terhadap biota laut. Selanjutnya dia memilikki ide melakukan kegiatan dengan mengkoordinir masyarakat desa setempat. Berkat dukungan kepala Desa Bondalem, kegiatan konservasi yang dilakukan secara swadaya terlaksana hingga nelayan setempat merasakan manfaatnya. Kegiatan tersebut akhirnya berpengaruh kepada kelompok-kelompok nelayan di kawasan sekitarnya seperti Desa Les, Penuktukan, Tejakula, dan Desa Tembok.”Nyoman Sugiartha ini dan kawan-kawannya dengan gigih melakukan konservasi tanpa dukungan dana. Dan ini membuktikan sudah sewajarnya apabila mendapat award internasional dari CRA” pungkas Niken Dewi A.
Bupati Buleleng Putu agus Suradnyana yang didampingi Sekda Buleleng Dewa Puspaka, Kadiskanla Buleleng Nyoman Sutrisna dan Asisten 3 Setda Buleleng Gede Darmaja dengan tegas menyatakan bahwa penghargaan Special  Cristal Trophy Designed and Donated By Tiffany & Co yang diserahkan di  San Fransisco Amerika oleh Coral Reef Alliance (CRA) sangat berdampak terhadap keberlangsungan pembangunan di Buleleng ini. Dengan adanya hal itu, perlu Buleleng melakukan perencanaan pembangunan disesuaikan dengan cuaca yang dimiliki Buleleng.”Berbagai kegiatan bisa dilakukan untuk membangun Buleleng. Hanya saja harus disesuaikan dengan topografi Buleleng” ujarnya.
Pada Tahun 2015 mendatang, Kata Bupati Agus suradnyana pembangunan dikonsentrasikan ke Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian serta dibidang kesehatan,’Memanfaatkan dampak pemberian award dan nantinya diselesaikannya infrastrukturt jalan, maka selanjutnya dilakukan pembangunan sesuai perencanaan. Banyak yang perlu dilakukan untuk membangun Buleleng ini” tandasnya.  GS-MB