Washington (Metrobali.com) –

Parlemen menyetujui perpanjangan hingga 13-bulan kewenangan pinjaman AS tanpa syarat apapun pada Rabu, menghentikan perdebatan politik atas pagu utang sampai setelah pemilu paruh waktu November.

Senat meloloskan undang-undang dengan 55-43 suara, menandai kemenangan yang dramatis bagi Presiden Barack Obama, yang telah menuntut kenaikan pagu utang tanpa disertai tunggangan politik atau peraturan lainnya.

Langkah itu, yang diloloskan DPR sehari sebelumnya, sekarang menuju Gedung Putih untuk ditandatangani Obama.

Perpanjangan tidak rumit kewenangan peminjaman tanpa syarat lainnya akan menandai pergeseran dari konfrontasi baru-baru ini yang membawa ekonomi terbesar dunia ke jurang “default” (gagal bayar), yang berpuncak pada penutupan pemerintah AS selama 16 hari pada Oktober.

Hal ini juga bisa menghindari gejolak yang mengguncang pasar AS dan internasional selama pertikaian batas utang sebelumnya.

Tetapi RUU itu hampir ditenggelamkan dalam menit-menit awal pemungutan suara yang menegangkan, ketika para pemimpin Republik di Senat berjuang untuk mengumpulkan cukup suara guna mengatasi taktik “blocking” yang dikenal sebagai “filibuster” dari dalam barisan mereka.

Pada akhirnya , 12 Republiken memutuskkan sejalan bersama dengan semua Demokrat untuk memajukan RUU, meskipun tidak ada Republiken mendukung bagian akhir.

“Apa yang dibutuhkan dapat dilakukan sampai selesai,” kata Senator Bob Corker, salah satu dari selusin Republiken yang membantu mendorong RUU diteruskan.

Departemen Keuangan AS memperkirakan akan menghabiskan kapasitas pinjaman yang ada pada 27 Februari tanpa kewenangan baru.

Dengan Kongres berpacu untuk menghindari badai salju yang menjulang dan reses dijadwalkan untuk minggu depan, anggota parlemen memiliki beberapa hari berharga sebelum batas waktu.

Corker mengatakan ia dan Republiken lainnya harus menelan pil pahit kemungkinkan RUU plafon utang bergerak maju tanpa pemotongan pengeluaran pemerintah federal dilampirkan. (Ant/AFP)