Klungkung ( Metrobali.com )-
Tindakan nyata yang dilakukan perkumpulan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Taman Hati perlu diacungi jempol. Komunitas Taman Hati ini dipimpin langsung Made Olan Santosa yang tinggal di wilayah Denpasar mengajak anak muda untuk membantu sesama yang kurang mampu. Banyak sudah yang dilakukan Komunitas ini membantu sesama namun kegiatan mereka tidak banyak yang mengetahui. Setiap pekan Komunitas ini turun ke lapangan memberi bantuan di mana dana yang didapat murni dari donatur perorangan.

Hal itu disampaikan Made Olan Santosa ketika ditemui di rumah Wayan Sena sedang membenahi dapur pada Minggu ( 6/10 ) yang ada di Desa Yangapi, Akah Klungkung. ” Dananya murni dari donatur perorangan dan para relawan yang terketuk hatinya untuk membantu saudara-saudara yang kurang beruntung ” ungkapnya. Ia katakan tidak ada pendanaan dari perusahaan atau instansi manapun.

Menurutnya dana yang terkumpul yang didapat dalaporkan secara transparan, setiap minggu kita melaksanakan giat memberi sembako alakadarnya, tidak itu saja pihaknya juga kadang membenahi bangunan yang tidak layak huni maupun pakai. ” Kita punya group di FB yang dinamakan Komunitas Taman Hati, di sana para donatur bisa melihat laporan giat yang dilaksanakan setiap hari minggu ” ujarnya.

Terpantau di rumah Nengah Sana 70 bertempat di dusun Yangapi pemuda yang tergabung dalam Komunitas Taman Hati melakukan perbaikan atap dapur yang sudah dimakan usia. Terlihat tembok dapur yang ada diselatan roboh, itupun akan diperbaiki, untuk sementara akan ditutupi seng agar aktifitas memasak keluarga Sana berjalan. ” untuk sementara waktu tembok yang runtuh kita tutup dengan seng, nanti kita akan perbaiki lebih permanen, semen kita sudah siapkan ” ujar Olan ditempat. Sembakopun dibrikan yang berupa beras, satu dos Mie dan minyak goreng.

Sementara pemudi yang ikut dalam kegiatan itu membantu merawat anak Sana yabg mengalami gangguan jiwa sejak lama. Kuku tangan dan kaki yang panjang dipotong layaknya merawat seorang pasien. Diketahui ternyata pemudi itu adalah bidan dan perawat yang ikut Komunitas ini. Diantaranya adalah Ni kadek Wulan Sepetri 23 asal jalan raya Tanah Lot  banjar Gegelang, Braban, Kediri Tabanan kerja sebagai perawat tugas di RSUD Badung.

” Tahu dari teman dan sangat senang bisa membantu kepada sesama ” ujarnya. Dirinya mangaku baru pertama kali ikut kegiatan seperti ini. Dia berharap kegiatan ini berkesinambungan, dan mengajak para pemuda ikut bergabung membantu sesama, lakukan apa yang bisa dikerjakan jangan berpangku tangan, ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Dewa Ayu Novi 23 asal Panatahan Susut, Bangli. Dia adalah baru menyelesaikan pendidikan di Saraswati. Menurutnya baru kali pertama ikut kegiatan ini tahunya dari FB dan langsung mengontak teman. ” Saya baru pertama kali ikut kegiatan ini, saya mengetahui di Face Book ( FB ) oleh teman saya diajak dan kebetulan saya senang ” ujarnya sambil mengajak pemuda yang ada untuk bergerak jangan berpangku tangan, mari kita bantu sesama.

Sementara sebagian tugas dibagi untuk meluncur ke rumah Kakek Kubuk yang ada di Desa Losan, Banjarangkan Klungkung. Terpantau pemuda membawa dua kasur lengkap dengan bantal dan sprainya. Sembako berupa beras, mie satu dos dan minyak goreng juga diturunkan dari mobil untuk diserahkan kepada kakek Kubuk 80 yang ditemani istrinya Ni Nyoman Wisni 80. Kelihatan Komunitas ini sudah akrab dengan keluarga Kakek Kubuk yang tidak bisa berdiri dan hanya bisa duduk itupun harus dipapah/dibantu.

Kakek Kubuk sudah hampir 8 tahun menderita sakit tidak berani ke luar rumah, dia hanya bisa tidur dan buang air kecil maupun air besar dikamar yang dibantu istrinya dengan setia. Ketika kasur yang sudah lusuh dan bau amis di ganti Kubuk dan istrinya hanya bisa mengucapkan Suksma ( terimakasih ). ” Suksma nggih sareng sami nggih sampun akeh nulungin pedewek tityange ” ( terimaksih semuanya sudah banyak membantu keadaan saya ini ), ujar Wisni istri Kakek Kubuk.

Usai menyerahkan bantuan kasur dan sembako pemuda yang tergabung dalam Komunitas Taman Hati ini pamit dan kembali menuju rumah Sana di Yangapi untuk menyelesaikan dapur agar bisa secepatnya difungsikan. Entah berapa sudah jumlah sesama yang dibantu Komunitas ini karena hal itu tidak mau dipublikasikan kepermukaan namun mereka punya Group di dunia maya yaitu di Face Book selalu dilaporkan baik dana yang masuk maupun pengeluaran kegiatan yang dilakukan. SUS-MB