PARA komponen pariwisata dan masyarakat Bali menyambut positif rencana pemerintah membuka kembali rute penerbangan langsung dari Denpasar menuju Darwin, Australia.

Menurut pengamat pariwisata, Dewa Nyoman Putra, di Denpasar seperti yang dikutip daribudpar.go.id  mengatakan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia penting artinya bagi perkembangan dunia pariwisata Bali dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan rakyat.

“Semakin banyak perusahaan penerbangan mengambil bagian dalam lintasan Bali-Australia dalam perjalanan pergi dan pulang, menurut dia, semakin bagus mengingat masyarakat negeri Kanguru itu menjadikan pulau Dewata sebagai tempat liburan utama,” ujarnya.

Dikatakan, pemerintah Australia sering mengeluarkan peringatan atau larangan kepada warganya hendak berlibur ke Bali karena menyangkut masalah keamanan. Namun, peringatan tersebut tampaknya tidak digubris.

Hal itu dapat dibuktikan sejak terjadi bom Bali tahun 2002 di Kuta yang banyak memakan korban turis Australia. Tetapi justru semakin banyak turis negeri Kangguru itu datang berlibur, bahkan ada sambil berbisnis di Bali.

“Selama periode Januari-Juli 2011 jumlah wisatawan Australia bertambah 26,7% menjadi 434.762 orang dari periode yang sama tahun 2010 sebanyak 343.091 orang. Semakin banyak masyarakat dari negara tetangga tersebut, karena mereka menganggap Bali sebagai “rumah kedua” sehingga tidak mengherankan kalau kedatangan mereka semakin bertambah banyak,” katanya.

Ditambahkannya, bahwa banyak faktor yang memengaruhi semakin banyak kunjungan wisatawan asing asal Australia, di antaranya selain jarak yang dekat, juga transportasi udara lancar didukung kondisi Bali yang aman dan nyaman berlibur ke Bali.

“Jika rencana pemerintah Indonesia meningkatkan kerja sama dengan Australia dengan merealisasikan kembali lintasan udara dari Darwin-Denpasar, maka saya yakin turis dari negara tetangga tersebut bertambah ramai,” ungkap Putra.

Disamping itu, realisasi ekspor nonmigas Bali dapat dipastikan akan lebih semarak lagi, mengingat transportasi udara memegang kunci dalam meningkatkan arus manusia dan barang dalam perekonomian dunia.