Denpasar (Metrobali.com)-

Pemprov Bali dibawah kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika (MP) sangat menyadari bahwa jalan merupakan urat nadi yang sangat vital bagi kegiatan perekonomian daerah. Oleh karena itu, Pemprov menjadikan pembangunan infrastruktur – salah satunya jalan — sebagai program unggulan Bali Mandara.

Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP, M.Si mengatakan, dibawah kepemimpinan Gubernur MP, ada banyak pembangunan infrastruktur telah dilakukan. Pembangunan infrastruktur tersebut diantaranya adalah infrastruktur pendidikan berupa pembangunan SMA Bali Mandara, gedung sekolah, kampus dan laboratorium, infrastruktur kesehatan berupa peningkatan status Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap, pemeliharaan dan pengembangan saluran irigasi, pembangunan infrastruktur transportasi umum Trans Sarbagita, infrastruktur pemeliharaan daerah aliran sungai, waduk dan danau, serta pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dalam arti luas.

Khusus untuk pembangunan jalan, Teneng mengemukakan, setiap tahun Gubernur MP mengalokasikan dana cukup besar. Pada tahun 2013 ini alokasi dana penanganan jalan provinsi yang dikelola Bidang Bina Marga Dinas PU Bali dialokasikan lebih dari Rp 164,379 miliar. Selain melali APBD Bali, MP juga mengucurkan BKK bidang infrastruktur ke seluruh kabupaten/kota se-Bali untuk pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan infrastruktur, khususnya jalan.

Dana perbaikan jalan provinsi yang Rp164 miliar lebih itu dipergunakan untuk tiga kegiatan besar yakni : (1) peningkatan jalan provinsi bagi jalan-jalan yang rusak parah, (2) rehabilitasi atau pemeliharaan rutin jalan provinsi bagi jalan-jalan yang rusak ringan sampai sedang, dan (3) perencanaan dan pengawasan jalan provinsi. Sebanyak Rp.88,016 miliar dana itu dialokasikan untuk kegiatan peningkatan jalan provinsi yang rusak parah dimana terdapat 15 paket peningkatan jalan provinsi di seluruh Bali dengan lokasi kegiatan menyebar di Kabupaten Karangasem, Bangli, Buleleng, Gianyar, Badung dan Tabanan. Adapun ke-15 paket kegiatan itu terdiri dari 13 paket peningkatan fisik jalan sepanjang 35,505 km, dan 2 (dua) paket peningkatan fisik jembatan sepanjang 155 meter. Data ini membantah berita salah satu media bahwa hanya 20 km dari sekitar 167,5 km jalan provinsi yang rusak yang diperbaikai. Kegiatan peningkatan jalan provinsi ini saat ini masih dalam proses tender.

Untuk kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan rutin jalan provinsi yang rusak ringan sampai sedang dialokasikan dana Rp. 71,817 miliar lebih. Kegiatan yang dilaksanakan  terdiri dari lima buah yakni : (1) rehabilitasi rutin jalan-jalan provinsi yang mengalami kerusakan ringan sampai sedang sepanjang 22 Km dengan alokasi Rp. 43,974 miliar lebih; (2) perkuatan tebing dan saluran pada ruas jalan provinsi dengan alokasi Rp 2 miliar; (3) pemeliharaan rutin jalan provinsi sepanjang 860,53 km  dengan alokasi Rp 21,5 M; (4) pengadaan bahan bangunan untuk swadaya masyarakat sebesar Rp 4 miliar; dan (5) administrasi proyek sebesar Rp 342,88 juta.

Ketut Teneng menjelaskan, khusus untuk dana pemeliharaan rutin jalan provinsi yang besarnya Rp21,5 miliar, itu dialokasikan untuk memelihara seluruh jalan yang menjadi tanggungjawab Pemprov Bali yang panjangnya 860,53 km. Pola pemeliharaan rutin ini  menggunakan sistem swakelola dalam artian dilakukan sendiri oleh Dinas PU tanpa melibatkan pihak ketiga. Dengan pola ini, pelaksanaan kegiatan tidak perlu melalui proses tender dan dapat dilakukan setiap saat. Contoh kegiatan ini adalah penanganan kerusakan ringan di ruas Jln Teukur Umar – Batu Belig yang dikeluhkan warga Denpasar yang telah mendapat penanganan Dinas PU Bali berupa penambalan.

Selanjutnya sebanyak Rp.4,54 miliar lebih dana dari Rp 164,379 miliar itu dialokasikan untuk kegiatan perencanaan dan pengawasan. Pada 2013 ini Pemprov menyusun rencana pembangunan jalan provinsi sepanjang 50,32 km dan jembatan provinsi sepanjang 40 meter. Dana itu juga dipergunakan untuk biaya studi kelayakan, survey, pengawasan dan administrasi proyek.

Sementara bantuan keuangan khusus (BKK) yang dikucurkan Pemprov Bali sejak tahun 2009 sampai dengan 2012 telah mencapai puluhan miliar rupiah. Besarnya BKK untuk masing-masing kabupaten/kota berbeda sesuai usulan kabupaten/kota dan kemampuan keuangan Pemprov. Data dari Biro Keuangan Setda Provinsi Bali menunjukkan, pada 2009, BKK yang dikucurkan sebanyak Rp.2,8 miliar lebih. Kegiatan yang dibiayai BKK ini antara lain adalah  pembangunan jalan Bengkel – Umajero (Buleleng) sepanjang 2 km  dan pembuatan jalan Kerambitan – Klating (Tabanan).

Pada tahun 2011 BKK yang dikucurkan untuk pembangunan infrastruktur lebih dari Rp.11,4 milyar tersebar bagi Kabupaten Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Bangli. Alokasinya antara lain untuk pembangunan instalasi rawat inap RSUD Bangli (Rp. 3 miliar) dan pembangunan pasar Surabata, Tabanan (Rp. 3,971 miliar lebih).

Pada 2012, BKK yang Pemprov kepada Pemkab/Pemkot se-bali mencapai Rp.12,298 miliar. Daerah yang menerima adalah Badung, Tabanan, Buleleng, Jembrana, Gianyar, Denpasar dan Klungkung. Kegiatan Pemkab yang dibiayai dengan BKK antara lain adalah pemeliharaan jalan Dadakan – Munggu sebesar Rp1,5 miliar dan bantuan pembelian dum truck untuk Kota Denpasar sebesar Rp1,050 miliar.

Pada tahun anggaran 2013 ini, Pemprov Bali mengalokasikan dana bantuan keuangan khusus pembangunan infrastruktur kepada kabupaten/kota se-Bali Rp. 18,834 miliar lebih. Sebanyak Rp.385 juta dikucurkan bagi Badung, Rp.2 miliar bagi Bangli, Rp.905 juta bagi Karangasem, Rp 1,210 miliar bagi Buleleng, Rp. 1,823 miliar bagi Gianyar, Rp.5 miliar bagi Kota Denpasar, Rp 771 juta bagi Jembrana, dan Rp. 6,740 miliar bagi Tabanan. Tabanan mendapat BKK paling besar karena merupakan Pemkab yang paling banyak mengajukan usulan BKK dimana sebagian besar dipergunakan untuk pembangunan jalan dan penataan taman kota. Ketut Teneng berharap, seluruh bantuan BKK yang dikucurkan Pemprov Bali itu benar-benar dipergunakan sesuai proposal yang diajukan sebelumnya sehingga penggunaan anggaran yang cukup besar itu benar-benar mencapai tujuan pengalokasiannya dan kesejahteraan masyarakat Bali meningkat. RED-MB